Partai Gerindra menolak Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2018. Sedianya, RAPBN ini akan dibahas di rapat paripurna, Rabu (25/10/2017).
"Gerindra menyatakan RAPBN yang diputuskan malam ini di Banggar kami tolak. Kami persilakan pemerintah jika meyakini angka-angka yang diajukan di RAPBN dijalankan, dan kami tidak akan menghambat,” kata Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani di DPR, Jakarta (24/10/2017).
Ada beberapa catatan yang membuat Gerindra menolak RAPBN ini. Di antaranya, Fraksi Gerindra melihat pemerintah akan mengalami kegagalan dalam meningkatkan tax rasio sebesar Rp1600 triliun. Sebab, penyerapan penerimaan pajak hingga September 2017 hanya sebesar Rp874,2 triliun atau 59,36 persen dari target sebesar Rp1.472,2 triliun.
"Kami merasa was-was karena pajak merupakan sumber utama penerimaan negara,” jelasnya.
Belum lagi soal utang pemerintah yang terus meroket. Dalam catatannya, utang pemerintah sampai akhir Agustus 2017 sebesar Rp3.825 triliun dan diperkirakan di akhir tahun 2017 menjadi Rp4.000 triliun.
"Kami menilai adalah sangat berbahaya jika APBN semakin tergantung soal utang karena pemerintah tidak mampu meningkatkan pendapatan negara," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk mengatasi kekurangan anggaran di APBN, pemerintah akan mengurangi dana di pos yang bisa membuat kualitas hidup masyarakat di bidang kesehatan, pertanian, kesehatan dan lainnya berkurang.
"Ini pula yang mempengaruhi kualitas hidup rakyat," katanya.
Baca Juga: Baru Disahkan, Gerindra akan Gugat UU Ormas ke MK
Belum lagi soal belanja non K/L sebesar Rp629,2 triliun yang komponen terbesarnya adalah belanja infrastruktur. Menurut Muzani, hendaknya ini dialihkan untuk subsidi listrik dan menambah tunjangan untuk program keluarga harapan.
"Berdasarkan pandangan kami, maka Fraksi Gerindra menyatakan tidak setuju RAPBN 2018 karena target belanja dan pertumbuhan ekonomi terlalu rendah, namun jika itu diyakini pemerintah kami persilakan melaksanakannya," kata Muzani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru