Suara.com - Warga Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau mengeluhkan harga elpiji 3 kilogram yang naik melejit hingga Rp35 ribu per tabung.
"Keliling kami mencari tidak ada. Sudah keliling juga ke Pambang mencari. Semuanya kosong. Dapatnya di daerah Ketam Putih, itu pun Rp35 ribu per tabung, mahal sekali," kata warga Tasik, Mar, di Bengkalis, seperti diwartakan Antara.
Mar mengatakan, warga lainnya juga kesulitan mendapatkan gas tersebut.
"Ramai yang mondar-mandir ke sana ke mari membawa tabung gas, tapi tak kunjung dapat, dan harga naik ini juga disebabkan banyaknya ibu rumah tangga yang mencari gas, pedagang seenaknya menaikkan harga tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, warga Desa Ketam Putih juga mengeluhkan hal yang sama. Asmah, ibu sembilan anak ini juga kesulitan mendapatkan gas untuk keperluan memasak sehari-hari.
"Kami juga sulit untuk mendapatkan gas, karena itu, biar hemat kami juga menggunakan kayu bakar untuk keperluan masak yang menggunakan waktu lama, dan sekitar tiga hari yang lalu di sini harga gas Rp25 per tabung, ini naik lagi," ujarnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis Burhanuddin menyebutkan, tidak ada pengurangan kuota dari PT Pertamina selaku produsen elpiji, dan pasokan seperti biasanya tanpa kendala.
"Jika pun ada kendala itu terkadang di penyeberangan, namun kuota tetap seperti biasanya," papar Burhanuddin.
Dia mengatakan, kelangkaan atau susahnya gas di dapat tersebut disebabkan pangkalan dilarang menjual gas ke pengecer.
Baca Juga: Cerita Pengelola Agen Gas Soal Kenapa Gas 3 Kilogram Langka
"Karena pihak Pertamina mengetahui adanya kecurangan di tingkat pengecer sehingga Pertamina mengeluarkan kebijakan kepada setiap pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada pengecer, dan harga eceran tertinggipun Rp21.500 per tabung," jelasnya.
Dia mengatakan, masyarakat kesulitan mendapatkan gas disebabkan tempat biasanya mereka mendapatkan gas atau di pengecer atau kedai-kedai yang berdekatan sudah tidak menjual lagi.
"Sehingga mereka kesulitan mendapatkan gas, dan kita himbau masyarakat untuk langsung membeli gas di pangkalan dengan membawa foto kopi kartu keluarga," tandasnya.
Burhanuddin juga mengingatkan kepada masyarakat kategori mampu, untuk tidak menggunakan gas 3 kilogram.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!