Suara.com - Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat di Indonesia dipusingkan dengan naiknya harga beras di pasaran.
Melihat hal tersebut, Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Saidah Sakwan mengungkapkan, ada dua persoalan yang membuat harga beras naik. Yang pertama terkait penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurut Saidah, sejak pemerintah menetapkan HET beras medium Rp9.450 per kilogram dan premium Rp12.300 per kilogram, di saat bersama ada margin pelaku usaha yang berkurang.
"Misalnya, dulu jual beras premium Rp23.000 per kilogram, sekarang dipatok Rp12.300 per kilogram. Ini berakibat banyak pelaku usaha check out dari perberasan nasional," kata Saidah dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018).
Faktor kedua, menurut Saidah lagi, tingginya harga beras ini disebabkan adanya pengalihan subsidi beras sejahtera yang dulunya diberikan secara langsung, sekarang menggunakan BPNT. Hal ini membuat stok beras dulu tercukupi, sekarang justru berkurang.
"Akhirnya, banyak masyarakat beralih ke pasar, membeli beras yang sama dengan masyarakat secara umum. Dulu dia masuk ke dalam pasar, dia bisa beli premium dan medium," tuturnya.
Oleh sebab itu, pemerintah diharapkannya harus berhati-hati dalam menerapkan kebijakan. Menurutnya pula, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus bisa menstabilkan harga beras.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia