Suara.com - Hidup itu ibaratkan roda yang berputar. Kadang berada di atas, kadang berada di bawah. Itulah yang terjadi pada Jack Ma, si miliarder sukses dari Cina. Ya, Jack Ma adalah seorang anak laki-laki yang terlahir dari keluarga miskin.
Namun, kerja kerasnya mengembangkan e-commerce Alibaba berhasil mengubah kehidupannya.
Pada awalnya, Alibaba hanyalah perusahaan e-commerce kecil yang diciptakan untuk membantu para pebisnis di Cina dalam mengembangkan bisnis. Hingga pada akhirnya Alibaba berubah menjadi e-commerce raksasa yang dikenal di seluruh dunia.
Bagaimana cara Jack Ma mengembangkan Alibaba? Inilah kunci sukses Jack Ma sehingga sukses dalam membangun Alibaba dan menjadi miliarder di Cina.
Ditolak Bukanlah Akhir Segalanya
Penolakan? Jangan pernah takut kalau mengalami penolakan! Pasalnya penolakan bukanlah akhir dari segalanya. Untuk menjadi orang sukses, Anda harus berani menghadapi penolakan sampai puluhan hingga ratusan kali.
Penolakan inilah yang berhasil membawa Jack Ma ke gerbang kesuksesan.
Saat pertama kali membuka bisnisnya, Jack Ma pernah meminta 24 investor untuk mendanai bisnisnya. Namun, hanya satu pebisnis saja yang setuju untuk mendanai Alibaba.
Berani Ambil Risiko
Alibaba bisa sukses seperti sekarang karena kerja keras Jack Ma dan kelihaiannya mengakuisisi perusahaan lain. Sebelum akuisisi dilakukan, Jack Ma benar-benar melihat reputasi perusahaan yang akan diakuisisi, apakah bisa berkembang atau tidak.
Seperti yang diketahui, akuisisi merupakan tindakan yang sangat berisiko. Ketika perusahaan yang diakuisisi tidak sesuai dengan misi perusahaan, yang ada bisnis akan bangkrut. Namun, Jack Ma tetap bersikeras untuk mengakuisisi. Apa pun risiko yang akan dihadapi, ia dengan berani akan menaklukkan semua risiko tersebut.
Kompetitor Bukanlah Lawan, Tetapi Kawan
Semua bisnis memiliki kompetitor, tanpa terkecuali. Sama seperti bisnis lainnya, Alibaba juga memiliki persaing yang cukup banyak. Namun, Jack Ma bersikap bijak dalam menghadapi persaingan. Bahkan, ia menganggap kompetitor bukanlah lawan, melainkan kawan. Kenapa? Karena kompetitor yang ada biasanya bergerak dalam bisnis yang sama.
Dengan menjalin hubungan yang baik dengan kompetitor, Jack Ma bisa belajar dan mencuri ilmu dari kompetitor tersebut untuk menjadi sukses. Nah, bagi yang saat ini sedang menjalankan bisnis, jadilah seperti Jack Ma yang menjadikan kompetitornya sebagai kawan. Walaupun persaingan bisnis ketat, jalinan persaudaraan dalam bisnis tetap harus diterapkan.
Jangan Menerka-Nerka Sebelum Mencoba
Terjun ke dunia bisnis ibaratkan bermain game. Kita tidak tahu hasilnya, apakah menang atau kalah. Ketidakpastian inilah yang membuat kita harus benar-benar yakin sebelum terjun langsung. Jangan pernah menerka-nerka hasil yang ingin dicapai sebelum mencoba masuk ke dalamnya.
Hal inilah yang berhasil diterapkan Jack Ma. Peluang yang ia dapatkan dimanfaatkan betul untuk mengembangkan bisnis. Hingga pada akhirnya ia sukses dengan bisnis Alibaba dan menikmati hasil dari jerih payahnya selama ini.
Singkirkan Ketakutan
Namanya juga bisnis, ada yang sukses, ada juga yang gagal. Saat memulai bisnis, Anda tidak perlu takut dengan kegagalan. Kalaupun gagal, belajarlah dari kegagalan tersebut agar menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Rasa takut ini juga dialami Jack Ma saat menjalankan bisnis Alibaba. Banyaknya pesaing membuatnya sering kali ingin mundur. Akan tetapi, ketakutan yang dimiliki berhasil dikalahkan keberaniannya yang luar biasa. Tak heran kalau Jack Ma bisa sukses seperti sekarang.
Berita Terkait
-
Geser Posisi Pendiri Alibaba Jack Ma, Bos Labubu Jadi Orang Terkaya di China
-
Goodbye Risiko Data! Alibaba Cloud Hadirkan Platform AI Generatif Aman untuk Dua Industri Ini!
-
Alibaba AI Quark, Kacamata Pintar dari China Pesaing Ray Ban Meta
-
Telkomsigma Gandeng Alibaba Cloud Selenggarakan Event Women in Tech
-
Alibaba Cloud Meluncurkan Pusat Data Baru dan Pusat Kompetensi Global AI
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen