Suara.com - Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan sebagai upaya untuk mengantisipasi antrean kendaraan di Gerbang Tol (GT) Pasteur eksisting, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi melakukan relokasi GT Pasteur arah Jakarta ke Simpang Susun Baros. Atas relokasi tersebut, transaksi di GT Pasteur arah Jakarta dimajukan sejauh 3,75 Km dari lokasi semula, yang diberi nama Gerbang Tol (GT) Pasteur 1.
GT Pasteur 1 resmi dipergunakan pada hari Selasa besok (30/1/2018)pukul 00.00 WIB. GT Pasteur 1 merupakan gerbang masuk khusus pengguna jalan tol dari Bandung yang akan menuju Cileunyi & Jakarta. Sedangkan bagi pengguna jalan tol yang menuju Bandung tetap masuk melalui GT Pasteur yang semula.
Selain untuk mengantisipasi antrean kendaraan, relokasi juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas gerbang tol dari semula lima gardu, kini menjadi tujuh gardu.
General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Reza Febriano mengatakan, relokasi GT Pasteur dilakukan sebagai upaya mengurai antrean kendaraan di depan GT masuk yang dampaknya bisa mencapai perempatan Pasteur-Sarijadi. Menurut Reza, hal itu dikarenakan jarak GT Pasteur terlalu dekat dengan perempatan tersebut.
“Relokasi di gerbang masuk Pasteur dimaksudkan untuk mengatasi masalah kemacetan di perempatan Pasteur. Karena jarak yang terlalu pendek, kami (Jasa Marga Cabang Purbaleunyi) menggeser GT Pasteur dari yang semula di Km 1+000, kini menjadi Km 4+750 arah Simpang Susun Baros,” jelas Reza dalam keterangan tertulis, Senin (29/1/2018).
Selain merelokasi GT Pasteur, Jasa Marga Cabang Purbaleunyi juga melakukan pelebaran jalan menuju gerbang keluar Tol Baros 1. Pelebaran jalan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam menambah akses keluar Ruas Tol Baros yang semula 4 gardu menjadi 6 gardu, sedangkan untuk akses masuk yang semula 2 gardu menjadi 3 gardu.
Tag
Berita Terkait
-
Libur Nataru, Jasa Marga Ingatkan Kenaikan Volume Lalu Lintas
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Jasa Marga Pastikan Ruas Tol Japek II Tak Dioperasikan pada Libur Nataru
-
Mahfud MD Desak Penegakan Hukum Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina