Suara.com - Jika anda menjelajahi berbagi perumahan yang terdapat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi, tentu anda akan melihat perumahan berlogo Ciputra dihiasi gerbang dengan patung kuda putih di berbagai lokasi. Mulai dari Sawangan, Maja, dan kini yang terbaru di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Berbagai perumahan dengan ciri tersebut adalah perumahan yang dibangun dan dimiliki oleh Ciputra Group. Ciputra memang adalah salah satu raksasa industri properti tanah air.
Kebesaran Ciputra Group tak bisa lepas dari tangan dingin pemilik sekaligus pendirinya, Ir Ciputra. Ciputra lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931. Pria yang kini berusia 86 tahun tersebut merupakan seorang insinyur dan salah satu konglomerat terkenal di Indonesia saat ini.
Mengutip informasi dari berbagai sumber, Ciputra kini dikenal sebagai salah satu raja properti tanah air dengan bisnis meliputi, Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.
Sejak kecil, Ciputra lebih banyak menghabiskan masa mudanya di Parigi, Sulawesi Tengah. Ciputra merasakan kesulitan dan kemiskinan sejak lahir. Ayahnya, Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan tak dikenal,karena dituduh sebagai mata-mata Belanda/Jepang dan tidak pernah kembali lagi pada tahun 1944.
Saat remaja, ia bersekolah di SMP dan SMA Frater Don Bosco di Manado, Sulawesi Utara. Selepas lulus SMA, Ciputra memutuskan merantau ke tanah Jawa. Ia kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat. Pada tingkat empat, ia bersama Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan yang berkantor di sebuah garasi.
Ciputra akhirnya berhasil meraih gelar insinyur pada tahun 1960. Setelah lulus, ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta.
Sebetulnya, perjalanan bisnis Ciputra sudah dirintis sejak masih menjadi mahasiswa arsitektur ITB. Kala itu, bersama Ismail Sofyan dan Budi Brasali, teman kuliahnya, sekitar tahun 1957, Ciputra mendirikan PT Daya Cipta.
Biro arsitek milik ketiga mahasiswa tersebut, sudah memperoleh kontrak pekerjaan lumayan untuk masa itu, dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Proyek yang mereka tangani antara lain gedung bertingkat sebuah bank di Banda Aceh.
Baca Juga: Rayakan Imlek, Mal Ciputra Suguhkan Berbagai Pertunjukan
Pada tahun 1960, Ciputra akhirnya lulus dari ITB. Ia kemudian mengajak Islamil Sofyan dan Budi Brasali untuk ikut merantau ke Jakarta. Keputusan ini sejarah penting yang menentukan jalan hidup Ciputra dan kedua rekannya di masa depan. Melalui bendera PT Perentjaja Djaja IPD, Ciputra berhasil dipercaya untuk menggarap proyek bergengsi berupa pembangunan pusat berbelanjaan di kawasan senen.
Dengan berbagai cara, Ciputra berusaha menemui Gubernur DKI Jakarta pada zaman itu, Dr. R. Soemarno, untuk menawarkan proposalnya. Proposal Ciputra disambut baik oleh Soemarno kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan PT Pembangunan Jaya, setelah terlebih dahulu dirapatkan dengan Presiden Soekarno.
Setelah pusat perbelanjaan Senen, proyek monumental Ciputra di Jaya selanjutnya adalah Taman Impian Jaya Ancol dan Bintaro Jaya. Melalui perusahaan yang 40 persen sahamnya dimiliki Pemda DKI inilah Ciputra mampun menunjukkan kelasnya sebagai pengusaha properti yang jempolan dalam menghimpun sumber daya yang ada. Grup Jaya yang didirikan tahun 1961 dengan modal Rp10 juta, kini memiliki total aset lebih dari Rp5 triliun.
Dengan didukung kemampuan lobinya, Ciputra secara bertahap juga mengembangkan jaringan perusahaannya di luar Jaya, yakni Grup Metropolitan, Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan yang terakhir adalah Grup Ciputra. PT Metropolitan Development adalah perusahaannya yang ia bentuk tahun 1970 bersama Ismail Sofyan, Budi Brasali, dan beberapa mitra lainnya.
Kelompok usaha Ciputra yang ketiga adalah Grup Pondok Indah (PT Metropolitan Kencana) yang merupakan usaha patungan antara PT Metropolitan Development dan PT Waringin Kencana milik Sudwikatmono dan Sudono Salim. Grup ini antara lain mengembangkan Perumahan Pondok Indah dan Pantai Indah Kapuk.
Kelompok usaha yang keempat adalah PT Bumi Serpong Damai, yang didirikan awal tahun 1980-an. Perusahaan ini merupakan konsorsium 10 pengusaha terkemuka – antara lain Sudono Salim, Eka Tjipta Widjaya, Sudwikatmono, Ciputra dan Grup Jaya – yang mengembangkan proyek Kota Mandiri Bumi Serpong Damai seluas 6.000 hektar, proyek jalan tol BSD – Bintaro Pondok Indah, dan lapangan golf Damai Indah Golf.
Berita Terkait
-
Ketika Mimpi Tak Punya Batas: Kisah Inspiratif dari Para Siswa dan Alumni SLB N Cilacap
-
Perjalanan Inspiratif Samuel Christ: Bikin Finansial Jadi Mudah Dipahami Anak Muda
-
Dari Tugas Kuliah Jadi Bisnis Nyata, Begini Cara Es Jeruk Naik Kelas Jadi Minuman Premium
-
Kisah Inspiratif Wook Lee, Pemimpin Visioner di Balik Tokenisasi Global
-
Disney Live Scoring Perdana di Indonesia, Musisi Lokal Kolaborasi di Ciputra Artpreneur
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto