Suara.com - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, mengatakan bahwa kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki persoalan serius. Kebijakan tersebut rawan terjadinya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Sebanyak 500 ribu ditugaskan pada Bulog dimana mulai dari proses tender dan penentuan pemenang tender impor beras ke Bulog sangat rawan terjadi praktek kolusi dan nepotisme," kata Arief saat dihubungi Suara.com, Kamis (15/2/2018).
Arief mengkritik seharusnya pemerintah belajar dari kasus impor gula yang dilakukan oleh Bulog dan menimbulkan kasus korupsi yang berhasil diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "Seperti dalam kasus Irman Gusman yang mengalihkan kuota impor gula dari Jakarta ke Sumatera Barat," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menegaskan periswita ini bisa terjadi pula nantinya dalam kasus kuota impor beras. Banyak modus operandi dalam impor beras pada masal lalu untuk mendapatkan fee impor bagi oknum pejabat yang berhubungan dengan kuota impor beras. Dalam proses tender impor beras biasanya ada bagian fee dari para pemenang tender kepada pejabat pejabat yang menentukan dan memilih importir yang memenangkan tender impor beras tersebut.
"Biasanya negara yang dijadikan vehicle untuk menampung hasil fee impor beras dan gula itu Singapura. Sebab KPK tidak bisa sampai tangannya ke KPK. Baru setelah itu mereka berbagi fee di Singapore dengan cara membuka no rekening bank di Singapore alias disimpan di Singapura," ujarnya.
Ia menilai dari 21 perusahaan yang mendaftar untuk melakukan impor beras ke Indonesia, sebayak 11 perusahaan ditetapkan lolos. Perusahaan tersebut berasal dari empat negara produsen beras yaitu, Vietnam, Thailand, India, dan Pakistan.
Usai penetapan itu akan dilakukan tawar menawar harga. Disinilah menurut Arief, sangat rawan terjadinya suap ketika terjadi proses tawar menawar harga saat tender impor beras.
Oleh sebab itu FSP BUMN mendesak KPK untuk mengawasi secara intensive proses tender impor beras oleh Bulog. Karena kemungkinan bisa saja terjadi suap pada pejabat Bulog berupa bagian fee kepada pejabat yang berhubungan dan penentu pemenang tender impor beras.
"Jangan sampai impor beras akan seperti impor gula yang diindikasikan dan tertangkap KPK dalam aksi suap menyuap untuk pembagian kuoatanya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Petani Tak Perlu Resah, Tahun Depan Ada 100 Gudang Bulog Tampung Hasil Panen
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Istana Buka Suara! Prabowo Kaji Serius Usul Bulog Jadi Kementerian, Bapanas Bakal Dilebur?
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun