Suara.com - PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menjadi pengelola Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan menerima 20 persen penyertaan modal PT Angkasa Pura II (Persero) sehingga dapat melakukan pengelolaan bandara bersama.
"Penyertaan modal dari AP II tadi disepakati 20 persen," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Aher, sebagaimana ia disapa, menjelaskan dengan disepakatinya penyertaan modal dari AP II, ditambah pendanaan dari sindikasi perbankan syariah daerah dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang rencananya cair pada Maret mendatang, maka rampunglah pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara tersebut.
Dengan demikian, secara rinci pembagian saham bandara itu terdiri atas 60 persen milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat termasuk inbreng lahan, 18 persen saham RDPT, 20 persen saham AP II dan sisa 2 persen saham dimiliki koperasi PNS Jabar dan PT Jasa Sarana.
"Tapi masih bisa dikuasai selain Pemprov Jabar atau BUMD di angka 49 persen," katanya menegaskan porsi pemerintah provinsi tetap mayoritas 51 persen.
Rampungnya pendanaan pembangunan diharapkan dapat mendukung target operasi pada Mei mendatang.
"'Soft launching' nanti 1 Mei, 'grand launching' Juni dan bisa memberangkatkan haji pertama kali kloter pertama pada 15 Juli," ujarnya.
Aher menambahkan, begitu resmi beroperasi, bandara tersebut baru bisa diakses melalui Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Nantinya, akses bandara juga dapat melalui Tol Cileunyi, Sumedang Dawuan (Cisumdawu) yang akan beroperasi 2019.
"Sementara pakai Cipali, mudah-mudahan Tol Cisumdawu bisa selesai 2019," katanya.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap operasional Bandara Kertajati bisa mulai dilakukan Mei mendatang.
Luhut menyebut posisi bandara senilai Rp2,6 triliun itu sangat strategis karena dekat dengan kawasan ekonomi terpadu di Karawang, Bekasi, Purwakarta juga Pelabuhan Patimban di Subang.
"Sangat strategis, saya melihat pengembangan Kertajati itu ke depannya jauh lebih leluasa karena tanahnya lebih leluasa dari Cengkareng. Cengkareng mungkin hanya bisa tiga 'runway' (landasan pacu)," katanya.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan meski pencairan pendanaan tinggal menunggu waktu, swasta akan didorong untuk bisa berinvestasi di proyek tersebut.
Selain sejumlah perusahaan yang berinvestasi melalui RDPT, ia menyebut ada satu perusahaan asuransi asing juga yang tertarik masuk mendanai bandara itu.
"Macam-macam, asing ada asuransi juga dari luar," ujarnya tanpa menyebut nama.
Tag
Berita Terkait
-
Komisaris Utama Transjakarta Ungkap Langkah Internal Usai Orasi Muhammad Ainul Yakin Viral
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025