Suara.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia K.H Ma'ruf Amin menegaskan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk tidak boleh dibiarkan mati, dan meminta berbagi pemangku kepentingan untuk membantu bank syariah tertua di Indonesia itu.
"Bank Muamalat tidak boleh mati karena Bank Muamalat itu amanah dari pejuang-pejuang Majelis Ulama Indonesia," kata Ma'ruf Amin sembari meneteskan air mata di depan ribuan masyarakat yang sedang membuka rekening di Kantor Bank Muamalat, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Ma'ruf yang juga Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat mengatakan Muamalat saat ini dalam kondisi sehat. Namun, kata dia, banyak pihak-pihak yang melontarkan wacana negatif tentang kondisi Muamalat agar masyarakat tidak mempercayai pelopor industri keuangan syariah itu.
"Ada isu-isu miring yang membuat masyarakat tak percaya Muamalat. Muamalat adalah sistem perbankan syariah pertama di Indonesia. Dari Muamalat kita mulai membangun pasar modal syariah, asuransi syariah, perbankan syariah, sampai sekarang berdiri Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)," ujar Ma'ruf.
Maaruf mengaku baru bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Menurut Ma'ruf, Presiden sepakat untuk menumbuh-kembangkan ekonomi syariah dengan membuat gerakan "arus ekonomi baru".
"Kita bicarakan cara untuk memberdayakan umat. Agar umat ini tidak lemah. Yaitu kami bawa tema untuk arus baru ekonomi Indonesia. Kenapa arus baru ? karena selama ini ekonomi dibangun dari masyarakat atas. Bukan dari bawah," ujar dia.
Bank Muamalat memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Muamalat sedang menyiapkan proses "rights issue" atau penerbitan saham baru untuk memperkuat modal. Melalui "rights issue" itu, Muamalat mengincar pendanaan Rp4,5 triliun.
Di pertengahan 2017, Muamalat menemukan investor PT. Minna Padi Investama yang siap menjadi pembeli siaga "rights issue" Muamalat. Namun, Minna Padi batal menjadi pembeli siaga karena tidak mampu memenuhi kewajibannya sebelum tenggat waktu yang ditentukan sesuai kesepakatan.
Maka dari itu, Muamalat sedang mencari investor baru untuk bisa memperkuat permodalan dan memenuhi ketentuan kesehatan bank sesuai arahan regulator.
Berdasarkan laporan keuangan triwulan III-2017, rasio kecukupan modal (CAR) Muamalat dikisaran 11,5 persen. Di sisi yang lain, Bank Muamalat harus bersih-bersih pembiayaan bermasalah atau "non-financing loan" (NFL). NPF Muamalat tertinggi pernah menyentuh tujuh persen pada tiga tahun lalu. Per Kuartal III-2017 NPF Muamalat masih 4,5 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
IHSG Terancam Koreksi, Wall Street Terguncang Imbas Ancaman Trump ke China
-
Harga Emas Naik Tipis Senin Ini: Antam Rp 2.414.000 per Gram, Galeri 24 2,3 Jutaan
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi