Suara.com - Tahun 2018 ini banyak bank menawarkan promo Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan murah ringan di bawah 10%. Sebut saja bank swasta nasional terbesar BCA yang tengah menggelar promo KPR dengan bunga fix and cap 5,61%, ada juga Bank BNI dengan promo bunga tetap 6,75%, dan bank-bank lain yang berlomba memberikan penawaran bunga paling ekonomis.
Anda yang tengah berencana membeli rumah atau merenovasi rumah tahun ini dan berniat memanfaatkan KPR, tentu gembira mendengar banyak penawaran menarik tersebut.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan KPR karena terpikat promo-promo tersebut, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut, seperti dikutip dari situs perbandingan dan pengajuan produk keuangan HaloMoney.co.id:
Syarat dan ketentuan promo
Tidak ada makan siang gratis. Termasuk perihal promo ini. Bank penyedia KPR biasanya mematok persyaratan tertentu bila nasabah ingin mendapatkan keuntungan dari promo tersebut. Misalnya, ada bank yang memberikan penawaran bunga KPR ringan dengan syarat si nasabah harus menempatkan dana idle hingga 5 kali setoran awal KPR di rekening bank tersebut.
Sebagai contoh, bila Anda mengambil cicilan sebesar Rp5 juta per bulan, maka Anda harus rela menempatkan dana Anda sebesar Rp25 juta di rekening bank tersebut untuk dikunci selama periode tertentu.
Ada juga promo yang mematok syarat hanya berlaku untuk pembelian KPR di proyek-proyek tertentu saja. Bila properti yang menjadi incaran Anda ternyata tidak termasuk syarat promo, ya, Anda tentu tidak bisa memaksakan diri memakai promo dari bank tersebut.
Arah suku bunga
Banyak orang langsung memilih promo KPR bunga tetap kendati masa berlaku bunga fixed itu sangat singkat yaitu 1-2 tahun saja. Hal itu tidak menjadi soal bila setelah masa bunga tetap berakhir, bunga KPR di pasar landai.
Namun, yang banyak terjadi, setelah periode bunga tetap berakhir, bunga KPR floating rate langsung melesat bahkan sampai dua kali lipat.
Agar tidak kaget ketika periode bunga tetap berakhir, Anda perlu mendapatkan informasi jelas berapa tingkat bunga mengambang di bank tersebut ketika mengambil KPR.
Dari informasi itu, Anda bisa membuat prediksi sederhana, seberapa tinggi kemungkinan floating rate bank tersebut akan naik. Mengutip data BI, suku bunga dasar kredit KPR di bank saat ini berkisar 7,22 persen-15,57 persen.
Suku bunga ini dipengaruhi oleh bunga acuan BI, inflasi dan tingkat supply-demand KPR di pasar. Bila tren bunga acuan diprediksi terus melandai di masa mendatang, memilih bunga mengambang bisa jadi lebih menguntungkan.
3. Penghitungan cicilan
Sebelum terpikat promo KPR, pastikan kamu sudah mengetahui hitungan bunga KPR yang ditawarkan oleh bank. Bunga KPR di bank pada umumnya memakai hitungan bunga efektif, apakah itu berjenis fixed rate maupun floating rate. Penghitungan bunga efektif berarti, besar bunga dikenakan sesuai posisi saldo utang terakhir.
Berita Terkait
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
Beda Syarat KPR Mandiri dan KPR BNI
-
5 Aplikasi KPR Digital untuk Keluarga Muda yang Baru Nikah, Simpel dan Banyak Promo
-
KPR FLPP BRI: Buka Akses Rumah Bersubsidi untuk Masyarakat Luas
-
KPR BSI Tembus Rp1 Triliun Per Bulan, Gen Z dan Minenial Doyan Beli Rumah
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun