Suara.com - Indonesia terus mendorong negara-negara ASEAN meningkatkan kerjasama penanggulangan kejahatan perdagangan orang (human trafficking) dan eksploitasi pekerja migran di sektor perikanan.
Kerjasama perlu didorong mengingat sektor ini melibatkan banyak pekerja migran yang penangannya harus melibatkan banyak negara.
Selain rentan menjadi korban perdagangan orang, pekerja sektor perikanan, khususnya pada kapal ikan tangkap, sering kali dihadapkan pada masalah ketenagakerjaan lain seperti jam kerja yang panjang, alat pelindung kerja yang minim, ketepatan menerima upah, juga masalah sertifikasi dan dokumentasi pekerja. Berbagai masalah tersebut sering dijumpai di negara-negara pengekspor ikan dan makanan laut seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Filipina.
“Sebagai negara maritim, Indonesia sangat mendukung upaya memperkuat kerjasama bilateral dan regional, terutama sesama negara ASEAN, agar mengembangkan strategi dan aksi bersama guna memastikan kondisi kerja layak di sektor kemaritiman,“ kata M. Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan dalam rilisnya, Senin (26/3/2018)
Pada Forum Konsultatif mengenai Kerjasama Regional melawan Perdagangan Manusia, Eksploitasi Kerja dan Perbudakan di Laut akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 27-28 Maret 2018.
Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, lanjut Menteri Hanif, Indonesia terus memperkuat upaya melindungi pekerja sektor perikanan dari bahaya human trafficking dan eksploitasi kerja. Indonesia juga telah menerbitkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2016 sebagai bentuk rativikasi konvensi ILO tentang Konvensi Ketenagakerjaan Maritim.
Forum ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia dan Organisasi Buruh Dunia (ILO) serta melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Acara akan dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri. Hadir pula Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Arif H. Oegroseno, serta Direktur ILO Indonesia Michiko Miyamoto. Pertemuan di Bali ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tripartit global mengenai nelayan migran yang diselenggarakan September 2017 di Jenewa.
Sementara itu Deputi Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Arif Havas Oegroseno menekankan, masalah perdagangan manusia dan eksploitasi kerja di laut tak bisa diselesaikan hanya oleh sebuah negara.
“Kendati telah mengembangkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi hal ini, Indonesia tidak dapat bekerja sendiri. Melalui Forum Konsultatif, Indonesia ingin menyerukan negara ASEAN terlibat aktif. Indonesia siap memimpin kerjasama regional ini,” kata Arif Havas.
Sedangkan menurut Michiko Miyamoto, ILO telah menerbitkan standar kerja layak pada sektor maritim melalui Konvensi ILO No. 188 yang bertujuan mengurangi eksploitasi terhadap pekerja migran nelayan.
“ILO berkomitmen untuk memastikan diimplementasikannya konvensi tersebut”terangnya.
Hadir dalam forum tersebut adalah perwakilan pemerintah, organisasi pekerja dan pengusaha dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Laos dan Vietnam. (Sukis Wanti)
Berita Terkait
-
Piala Asia U-17 dan Nasib Tragis Malaysia yang Terkudeta dari Kumpulan The Big Four ASEAN
-
Bulu Tangkis Indonesia Berjaya di ASG 2025, Gondol 5 Emas & Ciptakan 3 Final 'Perang Saudara'!
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
FIFA Matchday Bulan November dan Ulah 2 Negara Tetangga yang Harusnya Bikin Malu PSSI
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM