- Kementerian ESDM mengakui adanya diskusi perubahan skema pendistribusian subsidi BBM, listrik, dan LPG yang ditargetkan lebih tepat sasaran.
- Menteri Keuangan Purbaya mendapat waktu enam bulan mendesain ulang subsidi karena kelompok kaya masih menikmatinya.
- Target desain ulang subsidi adalah mengalihkan penerima subsidi dari desil 8-10 kepada kelompok masyarakat yang lebih membutuhkan.
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan tanggapannya soal rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang ingin mengubah pendistribusian subsidi sejumlah komoditas di antaranya BBM hingga gas LPG. Rencana itu dibuat karena pemerintah dan DPR menilai subsidi tersebut masih banyak ditelan oleh orang-orang kaya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal ESDM Ahmad Erani Yustika mengakui adanya kemungkinan perubahan penyaluran subsidi, seperti yang disampaikan Purbaya.
"Dibicarakan, didiskusikan, mungkin ada aturan baru, perpres (peraturan presiden) baru," kata Erani kepada wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat (5/12/2025).
Meski demikian, Erani mengatakan hingga saat ini belum ada skema baru yang definitif.
"Cuma pagu untuk subsidi-nya dan seterusnya kan di APBN kan sudah ada untuk tahun 2026," ujarnya.
Perubahan skema subsidi itu meliputi sejumlah komoditas di antaranya BBM, listrik hingga gas LPG. Namun dipastikannya, jika pun ada perubahan akan dibahas dengan lintas kementerian/lembaga.
Erani menilai adanya perubahan skema pendistribusian subsidi itu merupakan hal lumrah. Hal itu bertujuan agar subsidi yang disalurkan pemerintah tepat sasaran.
"Perubahan-perubahan kan selalu terjadi setiap saat ya. Kita melihat konteks tantangan yang dihadapi hari ini, kemudian aspirasi dari pemangku kepentingan, masyarakat dan seterusnya kan harus kita lihat," kata Erani
"Jika memang diperlukan perubahan-perubahan, kita tentu harus bisa menyerap aspirasi gitu ya. Supaya setiap kebijakan itu selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: Bahlil Relaksasi Aturan Beli BBM Pakai Barcode di Sumatra-Aceh
Yang Kaya Masih Telan Subsidi
Sebelumnya Komisi XI bersama Menkeu Purbaya, BP Danantara, dan BP BUMN menggelar rapat tertutup pada Kamis (4/12/2025). Usai rapat, Purbaya mengungkap akan adanya perubahan dalam penyaluran subsidi. Keputusan itu diambil karena adanya subsidi yang disalurkan tidak tepat sasaran.
Purbaya usai rapat mengaku diberikan waktu enam bulan untuk mendesain ulang skema penyaluran subsidi.
“Kami redesign subsidinya supaya lebih tepat sasaran, karena sekarang setelah kami lihat ternyata yang kaya masih dapat. Saya dikasih waktu enam bulan ke depan untuk mendesain itu,” kata Purbaya.
Purbaya menjelaskan masyarakat pada kelompok desil 8, 9, dan 10 masih banyak yang menerima subsidi. Dia berencana mengurangi penerima subsidi dari kelompok ini secara signifikan dan mengalihkannya ke desil 1 hingga 4.
Dalam mendesain ulang skema subsidi, Menkeu berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara guna memastikan desain baru nantinya bisa membuat subsidi tersalurkan dengan tepat sasaran. Purbaya menyebut kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan desain baru strategi subsidi dalam dua tahun ke depan.
Berita Terkait
-
Dinikmati Orang Super Kaya, Menkeu Purbaya Akan Atur Ulang Skema Subsidi
-
Target 2026: Kementerian ESDM dan Danantara Matangkan Uji Kelayakan 18 Proyek Hilirisasi
-
Purbaya Tolak Permintaan Rosan soal Dihapusnya Tagihan Pajak BUMN Sebelum Jadi Danantara
-
Danantara Mau Ubah Skema Kompensasi Subsidi, Biar BUMN Nggak Melarat
-
Bos Danantara Terus Rayu Menkeu Purbaya Bantu Bayar Utang Kereta Cepat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pertimbangkan Tambah Anggaran TKD ke Pemda 2026, Ini Syaratnya
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Bioekonomi Jadi Strategi Kunci Transformasi RI 2045, Apa Itu?
-
Emiten KEEN Menang Tender Garap PLTS Tobelo 10 MW
-
Hasil Riset: 52 Persen Akuntan Muda Ingin Jadi Pengusaha
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
KB Bank Dorong Generasi Muda Bandung Berkarya Lewat GenKBiz dan Star Festival 2025
-
Purbaya Resmikan Rusun ASN Kemenkeu Rp 54 Miliar di Bali, Biaya Sewa per Bulan Rp 300 Ribu
-
Meski Dihantam Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Tetap di Level 8.600
-
HUT BRI ke-130: Healing & Belanja Jadi Lebih Ringan, Diskon hingga Jutaan Rupiah