Suara.com - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyatakan masyarakat Indonesia harus bangga dengan gebrakan Presiden Joko Widodo yang gencar membangun infrastruktur jalan tol.
"Pembangunan jalan tol secara masif dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi," kata Mukhammad Misbakhun, pada acara "Ngopi Bareng, Kita Jokowi" di Cikini, Jakarta, seperti dikutip melalui siaran persnya yang diterima di Yogyakarta, Sabtu (7/4/2018).
Menurut Misbakhun, pembangunan infrastruktur banyak kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, karena pertumbuhan ekonomi membutuhkan proses produksi dan transportasi.
"Perekonomian Indonesia yang tumbuh, pasti membutuhkan pendukung proses produksi," katanya.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, proses produksi tersebut antara lain daya listrik, mesin, transportasi, dan logistik.
"Ketika kapasitas produksi ditingkatkan, mesin dimasukkan, maka butuh transportasi dan logistik. Apakah infrastuktur jalan yang sudah ada memadai?" katanya.
Namun, percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, kata dia, Pemerintah tidak bisa sendirian mengerjakannya, tapi melibatkan investasi swasta," katanya.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, salah satu jurus Pemerintah menarik investor swasta untuk turut membiayai proyek pembangunan infrastruktur adalah memberikan insentif.
Misbakhun mencontohkan, jalan raya di utara Pulau Jawa yang menjadi jalur penting bagi perekonomian, tapi jalur tersebut makin padat sehingga sering mengakibatkan kemacetan, yang tidak efektif dan efisien secara ekonomi.
"Jalan raya di pantai utara Pulau Jawa, tidak ada alternatif lain, sehingga dibangun jalan tol untuk kelancaran transportasi," katanya.
Misbakhun juga menjelaskan, program Pemerintahan Presiden Jokowi pada pembangunan infrastruktur jalan kereta api ganda di Pulau Jawa Sumatera, serta infrastruk kereta api di Kalimantan dan Papua.
"Pemerintah juga sedang membangun infrastruktur kereta api cepat Jakarta-Bandung," katanya.
Indonesia, kata dia, juga harus membangun infrastruktur yang dapat menjadi simbol sebagai negara maju, di ASEAN, apalagi negara tetangga juga sudah menunjukkan hal itu.
Misbakhun mencontohkan, Thailand telah memiliki kereta bawah tanah di Bangkok sejak 2004. Malaysia sudah memiliki light rail transit (LRT) di Kualalumpur sejak tahun 2000.
"Bagaimana di Jakarta? Apakah publik harus terus berdesak-deskan dalam moda transportasi umum bus kota," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Beton Precast Jadi Solusi Efektif Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional
-
Pedagang Kripto Kawatirkan RUU P2SK akan Matikan Pedagang Lokal, DPR Punya Alasan Ini
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Menteri Keuangan Diminta Hentikan Komentari Kementerian Lain, Purbaya: Bodo Amat
-
Menteri Keuangan Diminta Hentikan Komentari Kementerian Lain, Purbaya: Bodo Amat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur