Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia H.E. MR. Mohammad Aqil Nadeem di ruang tamu pimpinan DPR, Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa (24/4/ 2018). Dalam pertemuan itu politikus Partai Golkar sempat menyinggung empat nota kesepakatan antara Indonesia dengan Pakistan di Islamabad pada Januari 2018 lalu.
"Saya yakin, empat kesepakatan itu akan membuat nilai perdagangan kedua negara melonjak signifikan di tahun 2018," kata Bambang.
Bambang pun memberikan apresiasi atas menigkatnya nilai perdagangan Indonesia-Pakistan. Ia menjelaskan, pada Tahun 2015, nilai perdagangan kedua negara tercatat hanya USD 2,164 miliar.
"Sementara pada tahun 2016 agak meningkat menjadi USD 2,175 miliar. Dan, pada tahun lalu, 2017 melonjak mencapai USD 2,639 miliar," ujar Bambang.
Mantan Ketua Komisi III itu berharap, empat kesepakatan di bidang energi, perdagangan, pelatihan diplomatik dan kerjasama protokol yang pernah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Pakistan bisa segera terealisasi dan memberi manfaat positif. Bambang menjamin parlemen yang dimpimpinnya, siap menjembatani persoalan yang belum terselesaikan dalam kerjasama tersebut.
“Saya yakin pelaksanaan MoU tersebut dapat membawa efek positif bagi peningkatan hubungan Indonesia-Pakistan. DPR siap menjembatani apabila masih ada hal yang perlu diselesaikan antara pemerintah Pakistan dengan Indonesia," tutur Bambang.
Dalam kesempatan sama, Bambang juga menyarankan agar Pakistan tak hanya memperkuat hubungan bilateral, namun juga di tingkat multilateral. Menurutnya, Pakistan dapat terlibat dalam hubungan multilateral melalui forum D-8, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok, serta di berbagai forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"DPR RI akan memberikan dukungan bagi Pakistan untuk menjadi observer di AIPA. Status tersebut akan memperkuat babak baru hubungan Pakistan dengan parlemen di negara-negara ASEAN. Kami juga berharap pemerintah Pakistan mendukung pencalonan Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020," tutur Bambang.
Lebih lanjut, ia juga menanggapi soal kondisi dalam negeri Pakistan yang hingga saat ini masih menghadapi sengketa dengan India, yakni dalam urusan klaim perbatasan wilayah di
wilayah Jammu Kashmir.
Kata Bambang, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kedaulatan pemerintahan Pakistan dan India, tapi setidaknya, dunia internasional telah melaporkan Pakistan dan India sudah tiga kali terlibat perang yang menimbulkan banyak korban jiwa.
"Kami menghormati sepenuhnya kedaulatan pemerintahan Pakistan dan India. Sebagai sahabat, kami berharap sengketa perbatasan ini bisa segera diselesaikan dengan damai dan sesegera mungkin. Jika membutuhkan pihak ketiga sebagai jembatan diplomasi, Indonesia maupun negara lain di anggota Organisasi Konferensi Islam dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentu dengan senang hati akan membantu," tutur Bambang.
Lebih lanjut, Bambang juga mengatakan, Pakistan sebagai negara Republik Islam juga mempunyai hubungan emosional dan ikatan sejarah kuat dengan Indonesia yang menjadi negara berpenduduk muslim terbesar dunia.
Sebagai bagian dari masyarakat internasional, Indonesia dan Pakistan mempunyai peran besar dalam menjaga dan memelihara perdamaian dunia. Khususnya, dalam mengatasi masalah terorisme yang hingga kini masih menjadi isu internasional.
"Bapak pendiri Bangsa Pakistan Muhammad Ali Jinnah dan Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno, telah menjalin persahabatan sejak kedua bangsa berjuang memperolah kemerdekaan. Kedua negara juga menjadi pelopor Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung, bersama Myanmar, Sri Lanka dan India. Ini menjadi bukti kuatnya hubungan kedua bangsa dalam menciptakan perdamaian dunia," kata Bambang.
Pertemuan antara Ketua DPR dan Dubes Pakistan ini turut dihadiri antara lain Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto dan anggota Fraksi Partai PAN Bara Hasibuan dan Wakil Ketua bidang Politik Kedubes Pakistan Sahid Razha.
Berita Terkait
-
Arab Saudi Siapkan Teror di Stadion Demi Kalahkan Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Keluhkan Kedatangan Pemain Timnas Indonesia untuk TC Terlambat
-
Kata-kata Marc Klok Kasih Ancaman Keras ke Arab Saudi!
-
Ke Mana Calvin Verdonk hingga Miliano Jonathans? Belum Datang ke Arab Saudi
-
Tekad Marc Klok Cetak Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia, Target Realistis?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Telkom Bantu Tumbuh Kembang UMKM di Kota Pekalongan, Beberapa Produknya telah Mendunia
-
BTN Sudah Salurkan 129.687 KPR Subsidi
-
Seluruh Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
-
OJK: Peluang Kecanggihan Teknologi Infomasi di Industri Keuangan, Apa Untungnya?
-
Berkomitmen pada Keberlanjutan, Brantas Abipraya Meraih Platinum Award CSRSDGESG 2025
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah