Suara.com - PT Cirebon Electric Power (Cirebon Power) selaku independent power producer/IPP PLTU Cirebon 660 MW siap mengamankan pasokan listrik lebaran tahun ini untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali.
Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto mengatakan, pemerintah serta stake holder, seperti industri berupaya menjaga agar suasana hari raya Idul Fitri berjalan kondusif.
Tidak hanya soal transportasi dan infrastruktur saja, kebutuhan energi listrik juga harus tetap dijaga saat Lebaran.
“Cirebon Power siap mengoperasikan PLTU Cirebon 660 MW saat Lebaran. Pembangkit listrik itu tidak ada matinya,” kata Heru dalam acara buka Cirebon Power bersama awak media di Jakarta, Senin (11/6/2018).
Heru mengatakan, permintaan listrik saat lebaran memang mengalami penurunan. Banyak industri dan perkantoran yang tidak beroperasi, sehingga tidak menggunakan listrik selama masa libur lebaran.
Dia menjelaskan, penurunan permintaan listrik tersebut sesuai dengan permintaan PT PLN (Persero).
“Artinya, Cirebon tetap beroperasi untuk menjaga kelistrikan, meski ada pengurangan permintaan, saat Lebaran. Biasanya, pengurangan permintaan listrik bisa mencapai 50 persen. Itu semua tergantung PLN,” kata Heru.
Dia mengungkapkan, pengoperasian pembangkit pada lebaran tidak menganggu keuangan perusahaan. Menurutnya, biaya operasional dan lain-lain disusun dalam jangka waktu setahun.
Berkurangnya permintaan listrik juga mengurangi pemakaian bahan bakar pembangkit, yaitu batu bara. Masyarakat juga tidak perlu mengkhawatirkan masalah polusi.
Heru mengatakan, bahwa PLTU Cirebon 660 MW merupakan PLTU yang ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi super critical.
Heru juga menyinggung soal progres pembangunan PLTU Cirebon Unit II 1.000 MW yang sedang tahap konstruksi. Tahapan konstruksi PLTU yang menggunakan teknologi ultra super critical tersebut sudah mencapai 14,7%.
Cirebon Power akan melaksanakan first piling PLTU Cirebon Unit II pada Juli mendatang, diiringi dengan launching pusat pendidikan vokasi tenaga listrik.
“Kami berharap Presiden berkenan hadir, karena ini bukan cuma seremoni biasa, tapi juga langkah besar dalam sektor ketenagalistrikan. Berbarengan dengan first piling, kita akan meluncurkan Pusat Vokasi, serta dimulainya Project Digitalisasi 4.0 Pembangkit Listrik, dan ditutup dengan doa bersama masyarakat dalam Cirebon Bersholawat," tukas Heru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T