Suara.com - Lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) di Kota Bekasi, Jawa Barat sudah habis. Pengelola sudah tidak menerima pemakam baru, kecuali ditumpuk jika ada keluarganya.
"Sering kita arahkan ke TPU Pedurenan atau TPU Jatisari," kata Kepala UPT TPU Perwira Kota Bekasi, Yayan Sopian, Rabu (11/7/2018).
Disebutkan, setiap hari bisa satu dua jasad yang dimakamkan di TPU Perwira. Hanya saja, bukan di kuburan baru karena memang lahan sudah habis.
Kondisi ini menjadikan banyak ahli waris kecewa. Mereka berharap bisa dimakamkan di TPU Perwira, namun karena lahan tidak ada kemudian diarahkan ke lokasi lain.
"Bisa dua tiga yang menanyakan di sini, tetapi karena tidak ada yang kita sarankan ke lokasi lain di Pedurenan, Mustikajaya," ujarnya.
TPU Perwira kini sudah terisi sekitar 30.000 makam, dengan catatan 70 persen di antaranya sudah bertumpang atau bertumpuk tiga jenazah.
Pemerintah Kota Bekasi pada tahun 2018 ini akan memperluas lahan TPU seluas 3,2 hektar yang biayanya mencapai sekitar Rp 64 miliar. Namun, Kota Bekasi kekurangan dana sekitar Rp 55 miliar untuk urusan pembebasan lahan itu.
Saat ini, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dispkermintan) Kota Bekasi hanya mampu menganggarkan dana sekitar Rp 9 miliar untuk pembebasan lahan. Jumlah ini dinilai sangat terbatas.
"Biayanya cukup tinggi karena warga di sana menjual lahannya sekitar Rp 2 juta per meter," ujarnya.
Menurutnya, rencana perluasan TPU Perwira sudah bergulir sejak tahun 2016. Namun, Pemerintah kesulitan mencari lahan.
Kebanyakan lahan yang tersedia hanya berkisar antara 300-1.000 meter persegi. Padahal, pemerintah berniat membuka blok baru TPU Perwira.
"Harusnya kita buka blok baru, namun jarang ada lahan yang memenuhi syarat, kalaupun ada harganya amat tidak terjangkau," kata Yayan.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Disperkimtan Kota Bekasi, Imas Asiah, menambahkan, jika pihaknya berencana mengubah lahan parkir TPU Perwira, menjadi lahan pemakaman.
Sebab, lahan peruntukan parkir TPU Perwira dirasa terlalu luas.
"Lahan parkir yang ada saat ini seluas 4.000 meter persegi. Rencanannya sekitar 2/3 bagian akan dialihfungsikan menjadi lahan pemakaman," kata Imas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital
-
Cimb Niaga Catat Laba Rp 6,7 Triliun, Perusahaan Bakal Hati-hati Kelola Aset
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Raih Apresiasi Berharga
-
Laba Grup Astra Rp 243 T: ASII dan UT Kompak Buyback Saham Rp 4 Triliun
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini