Suara.com - Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, BUMN meraup 13,5 miliar dolar AS atau setara Rp 202,5 triliun dari Pertemuan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018.
"Bisa lebih dari itu, karena nilai sebesar itu hanya dari pertemuan teknis dalam Forum Investasi Infrastruktur di arena pertemuan IMF-WB di Bali yang melibatkan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, BI, dan OJK," kata Aloysius di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Menurut dia, hasil dari pertemuan teknis kalangan BUMN dengan investor yang mengikuti pertemuan IMF-WB di Bali sebenarnya ada yang merupakan hasil perundingan dalam beberapa tahun terakhir, namun pertemuan IMF-WB justru meyakinkan para investor untuk bekerja sama.
"Padahal, BUMN tidak hanya memanfaatkan momentum pertemuan IMF-WB itu untuk pertemuan teknis dengan investor dunia, karena BUMN juga menjadi sponsorship pertemuan itu serta melakukan promosi," katanya.
Terkait adanya potensi bisnis itulah, Kementerian BUMN akhirnya meminta izin pihak IMF-WB untuk mengadakan pertemuan teknis antara BUMN dengan sejumlah investor dunia dalam empat sesi terkait energi, kelistrikan, teknologi, dan infrastruktur.
"Investasi terbesar dari nilai kerja sama sebesar Rp 202,5 triliun atau 13,5 miliar dolar AS itu diperoleh PT Pertamina Persero senilai 6,5 miliar dolar AS dari kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas di Taiwan, CPC Corporation," katanya.
Pertamina bersama CPC akan bekerja sama membangun pabrik bahan baku petrokimia berskala internasional yang akan menghasilkan produk turunan dari minyak mentah yang bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia.
"Itu karena proyek bersama itu akan dapat mengurangi impor bahan baku senilai 2,4 miliar dolar AS per tahun, karena akan menutupi separuh dari kebutuhan dalam negeri yang selama ini impor, apalagi juga ada keuntungan tenaga kerja dan kandungan lokal," katanya.
Selain Pertamina, di sektor energi juga ada proyek hilirisasi Antam dan Inalum dengan perusahaan dari Cina yaitu Aluminium Corporation of China Limited (Chalco) di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi mencapai 850 juta dolar AS.
"Kerja sama Antam, Inalum dan Chalco ini mengubah bauskit jadi alumina hingga 1 juta per ton, padahal alumina itu selama 100 persen impor, sehingga bisa menekan impor dan menghemat devisa hingga 650 juta dolar AS," katanya.
Ia menambahkan pertemuan teknis yang tertunda dua hari dari rencana Selasa (9/10) menjadi Kamis (11/10) karena menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo itu juga menghasilkan pendanaan alternatif yang merupakan sinergi antara AIA dengan Taspen.
"Pendanaan alternatif yang mendapat dukungan dari OJK adalah dinfra atau infrastruktur yang nantinya akan dialokasikan untuk pembiayaan infrastruktur, seperti jalan tol dan proyek-proyek Jasamarga," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam