Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan total nilai ekspor periode Oktober 2018 sebesar 15,8 miliar dolar AS. Jika dibanding September 2018, total nilai ekspor ini tumbuh 5,87 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka ini hanya tumbuh 3,59 persen.
Sedangkan nilai impor Indonesia pada Oktober 2018 mencapai 17,62 miliar dolar AS. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 20,60 persen dibanding September 2018.
Angka ini juga mengalami kenaikan jika dibandingkan Oktober 2017 naik 23,66 persen.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, peningkatan ekspor di dukung oleh ekspor migas maupun ekspor nonmigas. Pada periode tersebut, nilai ekspor migas mencapai 1,48 miliar dolar AS atau naik 15,18 persen sedangkan total ekspor nonmigas mencapai 14,32 miliar dolar AS atau naik 4,99 persen.
“Yang menyebabkan ekspor migas meningkat, kalau kita lihat komponennya nilai hasil minyaknya sebetulnya turun, karena volume turun yaitu turun 39,86 persen. Nilai minyak mentah turun 9,87 persen. Yang membuat naik adalah nilai gasnya naik tinggi sebesar 49,3 persen. Sehingga kumulatif tiga komponen ini menyebabkan ekspor kita pada Oktober masih naik 15,18 persen,” ujar Kecuk di kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2018 mencapai 150,88 miliar dolar AS atau meningkat 8,84 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai 136,65 miliar dolar AS atau meningkat 8,73 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2018 terhadap September 2018 terjadi pada perhiasan/permata sebesar 294,1 juta dolar AS 82,24 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar 199,4 juta dolar AS atau 42,03 persen.
“Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Oktober 2018 naik 5,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 27,46 persen, sementara ekspor hasil pertanian turun 8,46 persen,” ujarnya.
Ekspor nonmigas Oktober 2018 terbesar adalah ke Cina yaitu 2,17 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 1,53 miliar dolar AS dan India 1,33 miliar dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,15 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar 1,39 miliar dolar AS.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Oktober 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 25,45 miliar dolar AS atau 16,87 persen, diikut Jawa Timur 16,18 miliar dolar AS atau 10,72 persen dan Kalimantan Timur 15,41 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-Fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina