Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali keok terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pasalnya, Selama empat hari ini melemah terhadap dolar AS. Padahal, sejak akhir November rupiah perkasa terhadap dolar AS.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada hari ini berada di level Rp 14.539 per dolar AS. Posisi melemah dibandingkan pada Kamis Kemarin di level Selasa lalu yang di level Rp 14.507 per dolar AS.
Atas pelemahan itu, Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan alasan pelemahan rupiah ini karena fenomena global. Salah satunya dari perang dagang AS - Cina.
Meskipun telah melakukan gencatan senjata, tapi kini kedua negara masih merundingkan tarif impor yang dikenakan pada kedua barang.
"Mengenai Kurs, ini mungkin Selasa, Rabu dan Kamis ada palemahan tapi itu bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga di dunia, penyebabnya apa? Adalah global. Jadi ada harapan perang dagang itu mereda, tapi ternyata itu belum mereda," ujar Mirza saat ditemui di Komplek Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Selain itu, tutur Mirza, adanya aksi jual saham di bursa global yang menular ke bursa negara-negara berkembang. Dengan adanya aksi jual saham tersebut membuat, arus modal keluar banyak.
Hal ini yang membuat permintaan nilai tukar rupiah menurun, yang nantinya berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah.
"Jadi itu yang kira-kira kita lihat kenapa terjadi pelemahan kurs di emerging market temasuk indonesia setelah terjadi penguatan, ada pelemahan kembali tentu adalah fenomena global," pungkas dia.
Baca Juga: Tak Ada Sentimen Positif, Rupiah Bakal Melemah di Kisaran Rp 14.521
Berita Terkait
-
Sempat Naik, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Diprediksi Melemah
-
4 Uang Tidak Laku Lagi di Tahun 2019, Harus Tahu Agar Tidak Rugi
-
Punya Uang Rupiah Lama Tahun 1998? Cepat Tukarkan Sebelum Tak Laku
-
Jokowi Beberkan Alasan Dolar AS Terkapar oleh Rupiah
-
Kebijakan Tax Holiday Bawa Rupiah Menguat di Kisaran Rp 14.313
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T