Suara.com - Huawei Technologies akan mengucurkan 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 29 triliun selama lima tahun untuk fokus pada keamanan siber dengan menambah lebih banyak pegawai dan perbaikan fasilitas laboratorium.
Langkah ini dilakukan perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran global atas risiko terkait jaringan peralatannya.
Keterangan itu diungkap raksasa teknologi Cina itu dalam konferensi pers di kantor Dongguan setelah menyambut dua puluh lebih jurnalis internasional di kampus baru perusahaan di kota Cina selatan itu.
Saat ini Huawei mengalami tekanan di pasar AS dan telah dilarang oleh Australia dan Selandia Baru untuk membangun jaringan 5G karena khawatir peralatannya dapat digunakan untuk aktivitas spionase Cina.
“Kami pikir semua kekhawatiran atau tuduhan tentang keamanan di Huawei harus berdasarkan bukti nyata. Tanpa bukti faktual kami tidak menerima dan kami menentang berbagai tuduhan itu,” kata Chairman Huawei Ken Hu dilansir Reuters.
Pemerintah Jepang kabarnya tidak akan membeli peralatan dari Huawei. Bahkan, tiga operator teratas Jepang juga tidak akan menggunakan peralatan Huawei dan tidak mengadopsi teknologi 5G dari perusahaan pemasok peralatan telekomunikasi terbesar di dunia itu.
Pelaksana tugas Ketua (Rotating Chairman) Huawei Ken Hu mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah di seluruh dunia terkait pelarangan operasi perusahaannya. Ken menegaskan pemerintah Cina tidak memiliki pengaruh terhadap perusahannya.
“Tanpa bukti faktual kami tidak menerima dan kami menentang tuduhan itu,” kata Ken.
Menurut Ken, Huawei sudah mendapat lebih dari 25 kontrak komersial untuk 5G dan telah mengirimkan lebih dari 10 ribu BTS teknologi baru tersebut.
Dengan begitu, Huawei memproyeksi pendapatannya bisa melampaui 100 miliar dolar AS tahun ini atau naik 8,7 persen dari tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
 - 
            
              Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
 - 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
 - 
            
              Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker