Suara.com - Cina dilaporkan telah meminta beberapa perusahaan yang dikelola pemerintah menghindari perjalanan bisnis ke Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya.
Mereka juga diimbau lebih berhati-hati melindungi perangkat lunaknya jika memang harus tetap melakukan perjalanan ke negara-negara tersebut.
Dilansir Bloomberg dari sumber pemerintah, dalam beberapa pekan terakhir, Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC) mengatakan kepada beberapa perusahaan untuk hanya membawa laptop yang aman dan dikeluarkan perusahaan yang dimaksudkan untuk penggunaan di luar negeri saat bepergian.
Mereka mengatakan peringatan itu meluas untuk negara-negara yang tergabung dalam intelijen five eyes yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Kendati demikian, SASAC belum memberi komentar apapun tentang munculnya laporan tersebut. Hubungan Cina dan AS memang kembali memanas setelah penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou di Kanada pada Desember tahun lalu.
Meng ditangkap atas permintaan pihak berwenang AS karena dituduh melanggar kesepakatan dagang, yakni dengan mengirim perangkat komunikasi ilegal ke Iran.
Meskipun pada akhirnya Meng dibebaskan setelah membayar jaminan, namun penangkapan itu telah menyebabkan hubungan Cina dan Kanada memburuk.
Setelah kejadian itu, Beijing kemudian menangkap dua warga Kanada di negaranya, yakni Michael Kovrig dan Michael Spavor.
Baca Juga: Anggota DPRD Bekasi Traveling ke Thailand Pakai Duit Suap Meikarta
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 18 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Naik Tajam!
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?