Suara.com - Jalan Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat dipenuhi dengan pernak-pernik bernuansa Imlek dengan didominasi warna merah.
Pantauan Suara.com di lokasi, pengunjung terlihat melakukan kegiatan tawar menawar dengan pedagang di beberapa toko pernak-pernik yang letaknya persis berada di pinggir jalan.
Berdasarkan pengakuan penjual pernak-pernik Imlek, pada tahun ini bisa dibilang adalah tahun sepi pembeli.
"Sekarang tinggal hari H masih sepi. Nggak seramai tahun lalu," ujar Beni salah satu pedagang pernak-pernik khas Imlek, Senin (4/2/2019).
Beni menuturkan, sebulan sebelum perayaan Imlek dia sudah menjajakan barang dagangannya di kawasan tersebut.
Namun berdasarkan pengakuannya, sejak awal dibuka sampai sehari menjelang perayaan Imlek, pengunjung yang membeli dagangannya tak seramai tahun lalu.
"Wah dulu mah kalau sudah dekat ada saja orang yang datang. Sekarang antusias orang buat belanja sudah kurang," tuturnya.
Menurutnya, faktor ekonomi menjadi penyebab utama penjualan pernak-pernik Imlek tidak seramai tahun lalu.
Daya beli masyarakat menjadi berkurang karena mengingat harga kebutuhan pokok lain yang harganya sudah lebih mahal.
Baca Juga: 48 Pejabat China Dipecat Karena Skandal Vaksin
"Karena perekonomian juga. Sekarang pengaruh sekali yah, jadi orang berpikir kalau nggak perlu perlu banget nggak usah beli (pernak-pernik). Ini (Imlek) kan tradisi kan ya, jadi biasanya pasti beli. Tapi ini turun, sekian persen turun," terangnya.
Biasanya menurut Beni, sedari siang sampai malam hari para pengunjung masih memadati pasar yang terletak persis di pinggir jalan tersebut. Namun tahun ini situasinya berubah drastis.
"Biasanya sampai jam 9 malam masih ramai, apalagi kalau menjelang hari H. Kalau sekarang habis magrib saja sudah sepi," tutur pria yang mengaku sudah tiga tahun berjualan pernak-pernik Imlek ini.
Terbukti, dari berbagai barang dagangannya, masih banyak bergantungan di dalam tenda tempat dia berdagang. Dari mulai gantungan hiasan hingga lampion masih terpajang di sana.
"Ini saja barang dagangan masih banyak, masih penuh. Tahun lalu menjelang hari H ini (dagangan) sudah pada habis semua," terangnya.
Dia mengaku, akibat sepinya pembeli, keuntungan yang di dapat pun menurun. Dia mengaku cukup merugi dengan kondisi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar