Suara.com - Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) menyebut, ketimpangan pembangunan sangat terasa ketika dirinya berkunjung ke Kabupaten Nduga, Papua jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Dia mengibaratkan keduanya bagaikan bumi dan langit.
Jokowi bercerita, ketika melakukan kunjungan kerja presiden ke Kota Wamena yang terletak di Kabupaten Jayawijaya, Papua, dia melihat ada ketimpangan fasilitas transportasi antara Pulau Jawa dan Papua.
"2014 akhir saya ke Wamena saya sudah 4 kali ke Wamena. Perjalanan saya kedua ke Wamena, saya sampaikan ke Panglima TNI saya ingin ke Nduga. Apa yang disampaikan? Bapak jangan ke Nduga dulu. Masalah keamanan. Enggak saya mau ke Nduga, urusan keamanan itu urusan kamu," cerita Jokowi di hadapan ribuan anak muda saat menjadi pembicara dalam Festival Satu Indonesia, Minggu (10/3/2019).
Dia menambahkan saat itu satu-satunya akses yang bisa ditempuh dengan jalur darat adalah jalan kaki melewati hutan belantara Papua selama empat hari empat malam.
Selain itu bisa menggunakan helikopter, namun tak semua masyarakat Papua bisa menggunakannya.
Setelah sampai di Kabupaten Nduga, Jokowi mengaku terkejut melihat kondisi aspal yang disebutnya tidak sampai satu meter jalan yang beraspal disana. Dia membandingkan kondisi ini bagai bumi dan langit.
"Betapa yang namanya perbedaan, ketimpangan di Jawa dan Papua seperti bumi dan langit," kata Jokowi.
Setelah kunjungan tersebut, dia kemudian memerintahkan pembangunan jalan di Papua yang dikenal dengan Jalan Trans Papua, kini jarak tempuh antara Kota Wamena ke Kabupaten Nduga diklaimnya sudah bisa ditempuh selam enam jam saja.
Jalan Trans Papua sendiri sudah dibangun sejak era Presiden BJ Habibie yang menghubungkan Provisi Papua Barat dan Papua. Jalur ini diharapkan akan membuka jalur perdagangan untuk menurunkan harga barang-barang.
Baca Juga: Curhat Jokowi : Berita Hoaks Bikin Elektabilitas Turun di Beberapa Daerah
Sepanjang 2015-2019, pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla menargetkan, penyelesaian jalur Trans Papua sepanjang 1.066 kilometer untuk menembus target 4.330 km pada 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam