Suara.com - Pendiri sekaligus pemegang saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Joko Mogoginta melaporkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mengendalikan dan menyebarkan laporan audit investigasi yang diterbitkan oleh auditor dan KAP internasional Ernst & Young (EY) ke Direktorat Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Senin (1/4) sore.
“Saya mewakili seluruh pemegang saham dan semua stakeholders melaporkan pihak yang menyebarkan laporan audit investigasi EY dan juga EY sebagai Auditor dan KAP yang telah membuat laporan inkonklusif dan tendensius. Bila EY tidak bersalah seharusnya tidak diam saja melihat laporannya disalahgunakan,” kata Joko Mogoginta pendiri dan pemegang saham Tiga Pilar dalam keterangannya, Selasa (2/4/2019).
Joko menjelaskan, penyebaran laporan tersebut adalah suatu tindak kejahatan.
“Bukan niat melindungi dan menyelamatkan perseroan seperti yang mereka klaim selama ini,” ujarnya.
Menurut Joko, ada kesengajaan yang dilakukan dan direncanakan secara melawan hukum oleh para pihak yang selama ini mengklaim dirinya sebagai Direksi dan Komisaris Baru Perseroan dengan menyebarluaskan hasil laporan EY, yang menurut banyak pihak melanggar prinsip independensi dan prinsip kerahasian dari sebuah audit investigasi.
Padahal, menurut Joko, bertepatan dengan mereka menyebarkan laporan audit investigasi EY tersebut, pihaknya sedang dalam tahap final proses negosiasi damai yang notabene diminta oleh pihak mereka yang menyebut dirinya “Manajemen Baru” tersebut.
Dari tiga poin utama perdamaian, poin pertama yang mereka minta dan belum disetujui oleh Joko adalah permintaan mereka supaya Joko Mogoginta menyetujui dan mengesahkan penyelenggaraan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Oktober 2018.
“Artinya mereka masih meragukan keabsahan RUPS LB yang mereka jadikan dasar untuk mengambil alih kendali Perseroan. Lalu tiba-tiba disebarkanlah lampiran audit investigasi EY ini yang tujuannya untuk melemahkan posisi tawar kami. Sudah jelas bisa disimpulkan laporan EY tersebut diragukan kebenarannya, dan hanya bertujuan untuk menyudutkan manajemen yang sah,” jelas Joko.
Joko kembali menegaskan bahwa pihaknya sangat dirugikan dengan adanya permasalahan tersebut.
Baca Juga: Tol Ngawi-Kertosono Terendam Banjir, Pemerintah Diminta Audit Amdalnya
“Sebagai pendiri dan pimpinan yang membesarkan TPSF selama ini, saya tidak bisa lagi membiarkan saja Perseroan diacak-acak dan dihancurkan orang lain. Apalagi pihak asing. Semoga perlawanan ini menjadi titik balik awal kita mengembalikan TPSF sebagai perusahaan produsen beras terbesar dan produsen makanan terbaik dan paling berkontribusi terhadap sektor pangan nasional,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Indodax Setor Kewajiban Pajak Kripto, Mulai dari PPh hingga PPN Transaksi Digital
-
IHSG dan Rupiah Kompak Loyo Hari Ini