Suara.com - Sebanyak 230 santri dari 23 pesantren di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mendapatkan Program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM), yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini ditandai dengan pembukaan kegiatan bimbingan teknis peningkatan kompetensi KSTM oleh Bupati Bangkalan, R. Abd. Latif Amin Imron, di Pondok Pesantren Al Hikam, Kelurahan Tonjung, Kecamatan Burneh, Senin (8/4/2019).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim, para kepala dinas dan pimpinan pesantren di Bangkalan. Pada kesempatan tersebut, pemerintah memberikan bantuan bahan praktik berupa 11.500 ekor ayam, 23.000 kilogram pakan ayam, 23 paket obat, vitamin, dan vaksin, serta bantuan pembuatan kandang sebanyak 23 unit.
Menurut Kuntoro, pesantren dan santrinya memiliki posisi strategis dalam percepatan pembangunan pertanian dan regenerasi petani. Pesantren sebagai institusi pendidikan harus didorong untuk mengajarkan lifeskill yang bisa mengembangkan potensi daerahnya.
"Para santri, yang merupakan generasi muda memiliki potensi besar untuk sebagai penerus SDM atau tenaga kerja di sektor pertanian. Oleh karena itu, kita harus bina mereka dan ajak mereka terjun ke dunia pertanian, salah satunya melalui KSTM ini," ujarnya.
Melalui bimbingan teknis tersebut, tambahnya, selain diharapkan terjadi peningkatan kompetensi, para santri juga bisa bergabung dalam KSTM sebagai media organisasi pembelajaran dalam dunia pertanian dan pengembangan usaha.
Terkait potensi daerah, Amin Imron, atau yang biasa dipanggil Ra Latif ini menyebutkan, Bangkalan merupakan gudang pondok pesantren di Jatim.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, terdapat 231.000 pondok pesantren, dengan 805 madrasah diniyah di Kabupaten Bangkalan," ucapnya.
Selain itu, menurut Ra Latif, Bangkalan juga memiliki potensi di sektor pertanian dengan 70 persen penduduknya bekerja di sektor ini. Di Kabupaten ini ada 29.000 hektare lahan sawah, dengan produksi padi mencapai 32.000 ton per tahun, dan jagung sebanyak 132.000 ton per tahun.
Meski demikian, sambung Ra Latif, beberapa indikator masih menunjukkan Bangkalan sebagai daerah tertinggal. Menurut Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, ada 60 persen desa di Bangkalan dan 15 persen penduduknya termasuk kategori tertinggal.
Baca Juga: Kementan : Pestisida Palsu Sangat Rugikan Petani dan Produsen
"Ketertinggalan ini identik dengan desa dan pertanian, sehingga obat mujarab membangun desa adalah dengan membangun pertanian," tegasnya.
Ra Latif juga sangat mendukung program KSTM tersebut, karena menurutnya selaras dengan program prioritas daerah yang disusunnya, yakni program santri enterpreneur dan penumbuhan 1000 wirausahawan di tiap kecamatan.
"Saya merasa bahagia, karena program kerja prioritas ini bisa berjalan selaras dengan program santri tani milenial dari Kementerian Pertanian,"ungkapnya.
Bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan tersebut dilangsungkan selama dua hari, yaitu 8 - 9 April 2019. Selanjutnya para santri yang tergabung dalam KSTM akan mendapatkan pendampingan dan bimbingan dari para penyuluh.
Dalam laporannya, Kepala Bidang Program dan Evaluasi BBPP Ketindan, Riza Fakhrizal menyebutkan, Kabupaten Bangkalan merupakan kabupaten kedua setelah Sumenep yang telah melaksanakan program KSTM di Pulau Madura.
Program santri milenial ini, menurutnya, bisa mendorong percepatan pembangunan di daerah, khususnya dari sektor pertanian. Program tersebut sejalan dengan program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global
-
Setelah Izin Dibekukan, Sejumlah Perusahaan Tambang Mulai Bayar Reklamasi
-
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
-
Investor Banyak Lakukan Aksi Jual Untung Picu IHSG Anjlok Hari Ini
-
Kartika Wirjoatmodjo Alias Tiko Berhenti Jadi Wamen BUMN
-
Mantan Bawahan Erick Thohir jadi Wakil Kepala BP BUMN
-
Prabowo Tunjuk Keluarga Sultan Andara jadi Bos BP BUMN