Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah bakal kembali perkasa terhadap dolar AS memasuki awal pekan ini.
Dari pengamatan Ariston, penguatan rupiah terdorong dari data neraca perdagangan China bulan Maret di mana dirilis surplus yang jauh lebih bagus dari ekspektasi memberikan sentimen positif ke pasar emerging Market (221 miliar dolar AS vs 2 miliar dolar AS).
Selain itu, penundaan Brexit sampai 31 Oktober juga memberikan sentimen positif.
"Rupiah dalam posisi menguat terhadap dolar AS dengan potensi kisaran Rp 14.040 - Rp 14.150," kata Ariston di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Ariston juga mengamati data survei konsumen AS oleh Universitas Michigan yang dirilis bawah ekspektasi, membantu mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada akhir pekan kemarin (12/4/2019) berada di level Rp 14.081 per dolar AS. Level itu menguat dibandingkan hari sebelumnya di level Rp 14.120 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada akhir pekan kemarin berada di level Rp 14.153 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada hari sebelumnya yang di level Rp 14.156 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia