Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia agar bisa berbenah. Terutama, dari sisi pengembangan usaha dan tata kelola perusahaan. Hal ini agar, UMKM bisa berkompetitif dengan usaha yang lainnya.
Mantan Direktur Pelaksan Bank Dunia ini mencotohkan UMKM di negara seperti Korea Selatan, Thailand, dan Jepang yang sangat kompetitif dan menjadi tumpuan ekonomi di negaranya.
"Di sini keinginan kita agar UMKM makin lama akan berubah menjadi pelaku ekonomi yang makin formal dan miliki kapasitas. Kunci sukses negara seperti Thailand, Korsel dan Jepang. Itu karena kualitas UMKM sangat baik, kompetitif, efisien dan sudah masuk dalam sektor formal yang produktif," kata dia, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019).
Menurut Wanita yang akrab disapa Ani ini, UMKM Indonesia masih perlu diajari soal pengembangan usaha, mulai dari pendesainnya usaha, tata kelola usaha, sampai pembukuan usaha.
Dengan begitu, sambung dia, bisnis UMKM tak mandek di level bawah saja, tapi bisa berkembang, bahkan bisa menjadi suatu perusahaan formal.
"Sisi kewajiban UMKM maish perlu dilakukan pembinaan dan pendidikan. Sebab sisi karakter usaha UMKM belum betul-betul fokus lakukan kegiatan ekonomi yang ditekuninya dan sering tidak lakukan," jelas dia.
Sri Mulyani menambahkan pemerintah saat tengah berusaha mengembankan UMKM lewat akses pendanaan UMKM untuk mengakses pendanaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) lewat perbankan.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menggandeng 27 Instansi yang terdiri dari 21 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan pendidikan dan pembianaan UMKM.
"Kenapa ini penting kita tahu bahwa di Indonesia pelaku usaha kecil dan menengah sifatnya mayoritas dalam jumlah pelaku lebih dari 50 persen atau 60 persen dari perkeonomian kita. Mereka lha secara kegiatan ekonomi tidak besar tapi ciptakan banyak atau menciptakan pekerjaan diri sendiri," tutup dia.
Baca Juga: Gandeng UMKM, GORO Hadir di Cibubur
Berita Terkait
-
Keluarga Petugas KPPS Meninggal Dunia Bakal Terima Santunan Rp 36 Juta
-
Petugas KPPS Berguguran, Sri Mulyani Singgung Pentingnya Asuransi
-
TOK... Menteri Keuangan Sri Mulyani Setujui Duit Santunan KPPS Meninggal
-
Jelang Ramadan, Sri Mulyani Berharap Inflasi Rendah Agar Konsumsi Naik
-
Jokowi Berharap Pertumbuhan Ekonomi 5,6 Persen di Tahun 2020
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok