Suara.com - Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang Kementerian ESDM bersama PT Graha Makmur Coalindo (GMC) berhasil menemukan kandungan emas dan mineral lainnya di bawah laut Perairan Bayah, Lebak Banten.
Penemuan tersebut menggunakan karpet penangkap mineral inovasi para peneliti dan perekayasa P3GL, yang dipimpin Harsenanto Widi.
Kepala P3GL, Hedi Hidayat menjelaskan kedua pihak telah memulai kegiatan penambangan bahan galian logam bawah laut di wilayah operasi produksi (OP) perusahaan pertambangan emas ini di perairan Bayah, Lebak, Provinsi Banten sejak Januari 2019,
"Lokasi rencana eksplorasi produksi mencakup wilayah batas 4 mil laut Bayah," ungkap Hedi.
Ia mengatakan, pada tahap pertama Maret lalu berhasil dilakukan uji coba penambangan menggunakan processing slice box, modifikasi alat hasil inovasi dari tim P3GL, yang disebut sebagai karpet penangkap mineral dan alat pompa hisap kapasitas 5 m3 per jam.
Selama 10 hari tim dari Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan (KP3) Sumber Daya Mineral Kelautan berhasil mendapatkan konsentrat yang mengandung emas dan mineral ikutannya dengan nilai yang cukup signifikan pada sedimen dasar laut sebesar 900 kg.
Pada bulan Juli 2019 BLU P3GL dan PT GMC akan melaksanakan kontrak lanjutan penambangan selama satu bulan dengan mencoba alat pompa yang lebih besar berkapasitas 25 m3/jam atau 50 ton per jam.
Konsentrat mineral logam ditargetkan dapat diperoleh sebesar +-20 ton per jam, pada kedalaman dasar laut 28-50 meter.
Alat hisap hasil inovasi baru P3GL berupa seperangkat alat pompa dengan cakram kaki enam yang dilengkapi pemberat 200 kilogram.
Baca Juga: Korban Longsor Tambang Emas Pongkor Tertimbun Tanah 110 Meter
Alat ini diharapkan dapat lebih efektif dibandingkan peralatan konvensional, karena alat ini mampu menghisap dengan lebih kuat tanpa terpengaruh arus dan gelombang laut.
Tim laboratorium BLU P3GL telah berhasil memproses contoh sedimen dasar laut dengan beberapa metode uji coba untuk meningkatkan kadar unsur logam dalam sedimen dasar laut yang kurang ekonomis menjadi lebih ekonomis.
Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan PT GMC untuk mendapatkan contoh endapan sedimen dasar laut yang efektif dan berdaya guna sebagai upaya untuk mendapatkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan.
Wilayah penambangan emas PT GMC di tengah Laut sekitar 12 mil dari bibir pantai, yang meliputi tiga wilayah kecamatan di Banten, yakni Kecamatan Cihara, Panggarangan dan Bayah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci