Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menilai, rakyat Indonesia harus cermat melihat perubahan global ekonomi dunia. Bukan sekadar berpolemik tentang anti asing dan aseng.
Hal itu dikatakan Luhut saat menjadi keynote speaker dalam acara workshop bertajuk 'Pemanfaatan Minyak Sawit untuk Green Fuel Dalam Mendukung Ketahanan Energi dan Kesejahteraan Petani Sawit' di Kantor BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).
Luhut menceritakan pengalaman dirinya saat berkunjung ke China, di negara tersebut telah sibuk mengembangkan riset dan industri. Sementara, Indonesia masih sibuk bertikai soal asing dan aseng.
"Saya baru kembali dari China, 6 hari di sana lihat industri, bagaimana setiap industri ada riset. Mereka diskusi, terus dikembangkan. Kita masih asik ngomong asing - aseng segala macam, mereka sudah kemana-mana," kata Luhut.
Luhut mengatakan Indonesia harus cermat melihat perubahan global ekonomi dunia. Dimana, kata dia, orang terkaya justru saat ini lebih banyak di China dibandingkan di Amerika Serikat.
"Kita lihat sekarang milioner terbanyak ada di China bukan di Amerika. Jadi terjadi perubahan global dan kita harus simak ini dengan cermat, jangan kita membuat diri kita jadi seperti katak dalam tempurung bahwa China itu masalah. Masalah mana saja masalah kalau tidak kita olah dengan baik. Jadi pengelolaan ini yang saya kira penting," ungkapnya.
Berkenaan dengan itu, Luhut menegaskan bahwa pihak asing maupun aseng tidak bisa mendikte Indonesia. Meskipun, pemerintah Indonesia terbuka terhadap investasi dari mereka.
"Asing sudah saya sampaikan jangan mendikte kita, tidak perlu mendikte, kita mandiri kok. Yang membuat diri kita didikte itu kita sendiri, tapi kalau kita tegas mereka nurut. Saya tegas, kamu boleh investasi tapi syaratnya ini," tegasnya.
Baca Juga: Wasekjen Golkar Sebut Prabowo Tak Konsisten soal Anti Asing
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan