Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung ada yang pernah mengkritik pembangunan infrastruktur selama era Joko Widodo. Pihak yang pernah menyindir itu adalah kubu Prabowo Subianto saat Pilpres 2019, Fadli Zon Febuari 2019 lalu.
Hal itu dikatakan Luhut saat mengomentari pidato yang disampaikan Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo, Minggu (14/7/2019) malam, visioner, terutama mengenai kelanjutan pembangunan infrastruktur.
"Pidato beliau visioner. Soal infrastruktur harus terus (berlanjut), begitu pula 'human capital', sumber daya manusia, itu juga sangat penting," katanya ditemui di Kampus UI Depok, Senin (15/7/2019).
Mantan Menko Polhukam itu menilai paparan visi misi yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan hasil rangkuman atas apa yang telah ia lakukan selama lima tahun terakhir.
Hal-hal yang ia kemukakan untuk bisa dilakukan di masa mendatang itulah yang memang perlu dilakukan untuk melanjutkan program kerjanya.
"Bicara soal infrastruktur, misalnya, kita sudah begini hebat, tapi dibanding Malaysia masih jauh di bawah," ujarnya.
Ia pun mengatakan, pembangunan infrastruktur memang kerap dikritik oleh sejumlah pihak lantaran tidak bisa dinikmati langsung layaknya pangan murah.
Namun, ia mengingatkan, keberadaan infrastruktur telah membuat harga-harga kebutuhan termasuk makanan, bisa lebih terjangkau.
"Ada yang kritik, tidak makan dari infrastruktur, itu mungkin betul. Tapi karena infrastrukturlah harga-harga menjadi bagus (terjangkau)," katanya.
Baca Juga: PDIP: Jokowi Tak Lagi Kerja di Zona Nyaman
Dalam acara Visi Indonesia, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, Presiden Jokowi mengaku akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur negara.
Menyusul telah dibangunnya infrastruktur-infrastruktur besar, ke depan pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur-infrastruktur besar seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat, industri kecil, ekonomi khusus, persawahan, perkebunan, tambak perikanan, serta pariwisata. (Antara)
Berita Terkait
-
TII Kritik Pidato Visi Indonesia Jokowi, Harus Ditambah Perlindungan HAM
-
PDIP: Jokowi Tak Lagi Kerja di Zona Nyaman
-
Sambangi Istana, Baiq Nuril Serahkan Surat Permohonan Amnesti ke Jokowi
-
Siang Ini Amien Rais Beri Pernyataan Resmi Pasca Jokowi - Prabowo Bertemu
-
JK: Pertemuan Prabowo - Jokowi Damaikan Kehidupan Politik
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!