Suara.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti mengakui adanya kenaikan harga cabai di beberapa daerah. Hal tersebut terjadi karena jumlah stok cabai lebih rendah dibanding permintaan.
"Kalau saya berpikir harga itu pengaruh dari supply dan demand. Harga masih tinggi saya masih berupaya bagaimana caranya, ini karena saya tadi sudah minta data ke Dirjen Hortikultura belum dapat," ujar Tjahya, Rabu (17/7/2019).
Tjahya menuturkan saat ini Kemendag sedang mendata jumlah stok cabai. Menurutnya memungkinkan diadakan operasi pasar untuk menekan harga cabai dipasaran.
"Kalau operasi pasar kita harus tahu ada barangnya tidak. Kalau kita punya kebijakan operasi pasar tapi tidak ada barangnya. Kalau ada tentu saja kita akan perintahkan kepada pedagang cabai untuk menurunkan harga," tambahnya.
Untuk diketahui, Harga cabai mengalami kenaikan salah satunya di Kota Solo, Jawa Tengah pada Selasa (16/7/2019), harga cabai jenis rawit merah bahkan mencapai Rp 70 ribu per kilogramnya. Bahkan di beberapa pasar harga komoditas tersebut tembus Rp 80 ribu per kilogramnya.
Seorang pedagang di Pasar Legi Wahyuni (59) menuturkan kenaikan harga sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Mulai dari Rp 50 ribu per kilogram sampai hari ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga ini rata-rata seminggu Rp 10 ribu. Kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu," katanya saat ditemui Suara.com.
Wahyuni menambahkan, kenaikan harga ini dipicu beberapa faktor, di antaranya karena gagal panen di daerah pemasok hingga membuat pasokan barang juga berkurang.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Truk Bermuatan Cabai Masuk ke Jurang
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Jangan Asal, Baca Dulu Panduan Lengkapnya
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Ekonom: Industri Etanol Tak Hanya Untungkan Korporasi, Tapi Buka Lapangan Kerja Baru
-
BSI Akhirnya Kantongi Izin Simpanan Emas dari OJK
-
Industri Pertambangan Indonesia Mulai Beralih Gunakan AI
-
Meski Rupiah Loyo, IHSG Tetap Perkasa Menghijau Didorong Data-data Ekonomi Domestik
-
Cara Klaim BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Online Maupun Offline
-
Transaksi Aset Kripto RI Tiba-tiba Lesu, Pelaku Pasar Ungkap Biang Keladinya