Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan para pengusaha untuk berhati-hati dalam menggeluti bisnis sektor listrik. Pasalnya, sejumlah Direktur Utama (Dirut) PLN tersandung dengan kasus hukum karena proyek listrik.
JK menyebut, empat dari lima Dirut PLN yang tersandung kasus hukum berakhir di hotel prodeo.
"Jadi asosiasi pengusaha ini juga harus hati-hati menghadapi ini. Jadi 5 direksi PLN terakhir, 4 yang masuk penjara," ungkap JK saat memberikan pidato dalam The 7th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) di Jakarta Convention Centre, Selasa (13/8/2019).
Untuk diketahui, mantan Dirut PLN Sofyan Basir periode 2014-2019 kini tengah menjalani sidang sebagai terdakwa atas kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1.
Sebelumnya juga ada nama Dirut PLN periode 2001-2008 Eddie Widiono yang dihukum 5 tahun dan denda Rp 500 juta subsider enam bulan karena tindakan pidana korupsi proyek Rencana Induk Sistem Informasi.
Kemudian, Dahlan Iskan yang sempat menjadi Dirut PLN pada 2009 dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada April 2017 terkait dengan mobil listrik, namun dirinya bebas karena mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA).
Selain itu, ada juga nama Dirut PLN, Nur Pamudji periode 2011-2014 yang dijebloskan ke penjara atas kasus korupsi pengadaan bahan bakar minyak High Speed Diesel.
JK mengingatkan, kepada para pengusaha untuk tetap menjalankan bisnis dengan baik. Apabila jauh dari kegiatan-kegiatan yang bisa mengundang ke jalur hukum, pemerintah juga senantiasa akan membantu untuk memudahkan para pengusaha menjalankan usahanya.
Menurut JK, hal tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab PLN akan tetapi juga Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk melahirkan keputusan yang baik.
Baca Juga: 2 Hari Menjabat Langsung Kena Masalah, JK ke Dirut PLN: Cobaan Awal
"Sehingga terjadi kepastian sehingga terhindar daripada masalah-masalah yang tidak jelas, kemudian dianggap merugikan negara atau menguntungkan orang lain," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan