“Kami Ralali.com saat ini telah berinovasi melalui berbagai cara diantaranya platform bernama BIG Agent, yang mewadahi tenaga kerja lepas on-demand untuk mengerjakan KYC (profiling buyers), promosi produk yang relevan, serta edukasi digital kepada pelaku usaha terkait bisnis agar tercapai misi UMKM Go Online," ujar Alex.
"Saat ini telah terdaftar 300.000 Sobat Agent (sebutan pengguna BIG Agent) dari 25 kota se-Indonesia mulai dari Jakarta, Sumatera, Jawa dan Kalimantan dan masih akan terus berkembang jumlahnya secara masif. Jelas, makin banyak penduduk Indonesia yang melek digital, ini saatnya untuk mengajak UMKM Go Online,” papar Alex.
Kondisi penetrasi pengguna internet mengindikasikan peluang besar UMKM untuk merambah ke ranah digital terus bertumbuh ke depannya, meskipun kenaikan prosentase UMKM menggunakan platform online terbilang rendah, Ralali.com dengan inovasi teknologi yang diciptakan mampu mendorong perilaku UMKM secara signifikan menuju digital market.
Belum lagi, imbuh Alex, faktanya saat ini investor global dan regional memandang Indonesia sebagai negara paling atraktif yang patut dijadikan tujuan investasi di ASEAN. Hal ini diukur dari pertumbuhan sektor B2B di Amerika Serikat dan China yang berada di posisi dua kali lipat dari sektor B2C. Sedangkan di India, porsi B2B diperkirakan mencapai 6 kali lipat dari B2C.
"Melihat tren pertumbuhan industri bisnis B2B dunia, kami yakin potensi pasar B2B online di Indonesia sangat prospektif. Dengan menjadi B2B marketplace satu-satunya di Indonesia yang mampu memproses jutaan transaksi setiap bulannya, Ralali.com memiliki tanggung jawab dalam mengedukasi pasar UMKM guna memenuhi kebutuhan aktivitas usaha dagang mereka,” papar Alex.
Di lain sisi, kontribusi UMKM Indonesia terhadap rantai pasok produksi global tercatat sedikit lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Brunei, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Kontribusi tertinggi sektor UMKM terhadap rantai pasok produksi global mencapai 2,7 persen. Padahal, ASEAN berkontribusi sebanyak 9,3 persen terhadap rantai pasok produksi global di periode 2009–2013.
“Untuk itu, peta pertumbuhan UMKM di Indonesia memang harus didorong dari berbagai pihak seperti program pemerintah, financing partners, logistik, brand partners dan pihak-pihak lainnya, sehingga mendorong pertumbuhan utamanya yakni pengenalan dan trust pelaku UMKM terhadap platform digital market,” katanya.
Head of Transformation Ralali.com, Raditya Danu Wardhana menjelaskan, BIG Agent berperan besar terhadap seluruh kemudahan yang ditawarkan pihaknya kepada pelaku UMKM.
Baca Juga: Terkendala Akses Perbankan, UMKM Sulit Naik Kelas
"Sebanyak 300 ribu Sobat Agent yang tergabung dalam platform kami bertugas menghimpun data dan informasi dari para UMKM di berbagai daerah dari 25 kota di seluruh Indonesia. Sehingga mereka pelaku UMKM atau kami sebut Sahabat Ralali.com ini butuh bahan baku apa saja, kami siap sediakan. Sebab Ralali.com telah mengelola lebih dari 300.000 produk dari merek besar semacam UFS, CocaCola, PaperOne, Asus, Siam Cement Group, P&G hingga Unilever,” kata Danu.
Danu juga menjelaskan bahwa Ralali.com siap membantu para UMKM dari segi pendanaan. Mengingat, platform B2B marketplace ini sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan fintech terkemuka.
"Jika pelaku usaha kesulitan dalam urusan permodalan, Ralali.com hadir menawarkan akses financing dengan fintech partners guna mendorong kemajuan usaha," ungkapnya.
Sejalan dengan misi pemberdayaan satu juta UMKM di tahun ini, Ralali.com turut membesut beragam kegiatan pembekalan secara online dan offline pendukung lainnya melalui ekspansi ke puluhan kota se-Indonesia.
Tujuannya tidak lain untuk menjangkau berbagai pelaku UMKM, termasuk kolaborasi dengan pemerintahan antara lain menyukseskan program e-Smart IKM bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan beragam workshop UMKM melek digital bersama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Untuk diketahui pula, program pemberdayaan UMKM telah dilakukan Ralali.com sejak 2016 dengan menjangkau berbagai daerah mulai dari Pulau Jawa, Bali hingga Sumatera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun