Suara.com - Enesis Group yang merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis Fast Moving Consumers Goods (FMCG) berencana melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Chief Operation Officer Grup Enesis Budiman Goh mengatakan, IPO akan sangat membantu perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerjanya.
Meski demikian, Budiman masih belum bisa menyebutkan waktu pasti pelaksanaan IPO. Dirinya hanya memastikan bahwa rencana tersebut merupakan rencana jangka panjang perusahaan.
"Kita belum bisa tentukan apakah dalam waktu 3 tahun atau 5 tahun mendatang,” kata Budiman dalam keterangannya, Senin (4/11/2019).
Budiman menuturkan, karena cakupan bisnis Grup Enesis yang luas mulai dari pembelian, produksi sampai dengan penjualan di toko retail (online dan offline), juga untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis dengan ketersediaan dan kemudahan akses informasi, maka menjadi penting bagi Grup Enesis untuk dapat mengoptimalisasi kinerja operasionalnya.
Kerumitan integrasi data hampir merupakan fenomena di perusahaan, belum lagi mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data agar dapat dijadikan alat pengambil keputusan.
Era big data sudah menjadi bagian yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan yang ingin sustain di industri.
SAP adalah market leader di software Enterprise Resource Planning (ERP) di dunia dan telah membantu berbagai macam ukuran perusahaan di berbagai macam industri. Dengan reputasi SAP terimplementasi di lebih dari 400 ribu perusahaan di dunia, Grup Enesis memutuskan untuk mengggunakan program SAP.
"Mengandeng SAP sebagai partner strategis adalah langkah strategis Enesis mengintegrasikan proses end-to-end dari pembelian hingga penjualan, secara tepat waktu dan akurat. Kami berharap Grup Enesis dan SAP Indonesia dapat tumbuh kembang bersama,” ucap Budiman.
Baca Juga: Ambisi Tokopedia, IPO di 2 Negara Hingga Gandeng Boyband Korea BTS
Dalam implementasi program SAP, Grup Enesis dibantu oleh PT Soltius Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan telah membantu implementasi lebih dari 120 perusahaan, PT Soltius Indonesia telah menjadi partner yang handal bagi Enesis Group dalam mengidentifikasi kebutuhan Grup, memberikan rekomendasi solusi serta membantu selama proses transisi dan implementasi program SAP.
Hal ini terbukti dengan waktu implementasi program SAP oleh Grup Enesis yang tergolong cepat dan tidak meleset dari rencana yaitu 6 bulan.
“Dengan terimplementasinya dengan cepat dan tepat waktu (6 bulan) Enesis dapat meningkatkan integrasi perencanaan sehingga meningkatkan efektivitas pelaksanaan operasional. Seluruh jajaran dapat memiliki akses atas informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga memudahkan Grup dalam proses pengambilan keputusan. Yang terpenting buat Grup Enesis adalah dengan adanya sistem yang handal kami siap untuk menjadi salah satu perusahaan terpercaya di bidang FMCG di Indonesia,” tutur Budiman.
Budiman menambahkan, Enesis Group berkomitmen untuk mengembangkan produk inovatif serta bertekad untuk menciptakan produk baru dan memperluas pasarnya baik secara lokal dan global.
Dengan menerapkan SAP S/4HANA (ERP), SAP Analytics Cloud (SAC), dan SAP Business Planning and Consolidation (BPC), Enesis Group akan meningkatkan penyederhanaan proses bisnis berdasarkan praktik terbaik.
"Kami berkomitmen untuk memanfaatkan portofolio solusi yang inovatif guna memberikan nilai maksimal pada pelanggan kami,” kata Ketut S. Kamayana, Presiden Direktur PT Soltius Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun