Suara.com - Kembangkan Keterampilan Anak PAUD dengan 4 C, Apa Tuh?
Kabupaten Kudus menjadi saksi transformasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah mengembangkan berbagai praktik inovatif pembelajaran berbasis bermain, dalam menyikapi pesatnya perkembangan revolusi industri 4.0.
Konferensi Guru dan Festival Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada 26-27 November 2019, memberikan peluang bagi pendidik dari berbagai lembaga PAUD di Kudus untuk berbagi hasil penerapan play-based learning atau pembelajaran berbasis bermain yang telah berhasil memberikan dampak pada anak didiknya. Diantaranya, dalam pengembangan keterampilan “4C” (Critical Thinking, Creativity, Communication, and Collaboration) yang sangat penting untuk menyiapkan generasi penerus menghadapi tantangan dan peluang abad 21.
Sebanyak 51 pendidik dari sebelas 11 lembaga ikut berbagi praktik baik dalam Konferensi yang diadakan di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus pada 26 November 2019, dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional. Topik penelitian mereka beragam, diantaranya “Mendorong Antusias Belajar Generasi 4.0 melalui Concrete Experiential Learning,” “Melibatkan Peran Serta Masyarakat dalam Pembelajaran PAUD melalui Program ‘Kula Nuwun’” dan “Pembelajaran Berbasis Bermain melalui Penelitian Kebunku dalam Mengembangkan Numerasi Dasar Anak TK B.”
“Kudus telah menjadi saksi dimana sikap belajar sepanjang hayat atau lifelong learning, telah dibentuk sejak anak usia dini oleh guru PAUD yang juga tidak berhenti belajar dan berinovasi,” ungkap Kepala Pusat Pengemanbangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Tengah, Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd dalam siaran pers yang dikirimkan pada Suara.com.
Ketua Panitia Konferensi Wening Damayanti mengatakan bahwa masa-masa di PAUD merupakan tahapan penting dan unik dalam kehidupan anak yang seharusnya diisi dengan proses pembelajaran berbasis bermain. Bahwa konsep bermain dan belajar yang seharusnya membentuk murid PAUD, mengenalkan cara berkolaborasi, cara menemukan kreativitas.
"Sehingga anak kemudian menjadi cinta sekolah dan cinta belajar. Bukan soal cepat berhitung, cepat menulis, atau cepat membaca," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Nilai Tambah Industri Pengolahan RI Peringkat 1 ASEAN Kalahkan Thailand
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Banyak Orang Masih Sulit Akses Kredit, Pindar Jadi Solusi?
-
611 Pinjol Ilegal Diblokir hingga Temukan Jual Beli Visa Umroh
-
Harga Bitcoin Tengah Ambruk, Investor Disarankan Ambil Langkah Ini
-
Daftar Saham Cum Dividen Mulai Hari Ini Hingga Kamis: Jadwal dan Nominal