Suara.com - Rapat kerja perdana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama dengan Komisi VI DPR RI dihujani interupsi dari para anggota dewan.
Para anggota dewan Komisi VI mempertanyakan kesiapan Erick Thohir dan jajarannya karena bahan yang dipaparkan sejumlah Direktur BUMN yang ikut hadir tak dibagikan ke para anggota dewan.
Alhasil, rapat yang di pimpin oleh Ketua Komisi VI Faisol Riza pun banyak interupsi.
"Interupsi Pak Ketua, Kami belum menerima bahan yang dijelaskan para direksi, bagaimana kita mempelajari rapat hari ini," kata Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron dalam rapat tersebut, Senin (2/12/2019).
Politisi Partai Demokrat ini pun meminta rapat tidak diteruskan karena bahan paparan belum diterima sejumlah anggota dewan.
"Kita stop saja Pak ini rapat, seharusnya 3 hari sebelum rapat sesuai dengan ketentuan kita itu diberikan bahan paparan agar kita mengerti," tambah Herman.
Sementara itu anggota Komisi VI yang lainnya Rieke Diah Pitaloka justru menyoroti tema rapat kerja kali ini, dimana membahas soal penyuntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke sejumlah BUMN.
Dirinya pun meragukan PMN yang diberikan ke BUMN jika datanya tidak jelas.
"Jika perusahaan sudah begini bagaimana kita percayakan PMN tersebut? Jangan-jangan PMN-nya nanti hanya akan dibuat membayar gaji karyawan. Seharusnya ini diaudit," kata politisi Partai PDIP ini.
Baca Juga: BUMN Seenaknya Bentuk Anak Usaha, Erick Thohir Bakal Buat Aturan Main
Dalam rapat kerja hari ini, Erick mengajak sejumlah bos-bos BUMN diantaranya Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sri Peni Inten Cahyani, Direktur Utama PT PANN (Persero) Hery Soewandi, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero Arief Mulyadi.
Atas sejumlah interupsi tersebut Erick Thohir meminta maaf atas sejumlah kekurangan yang ada dalam rapat tersebut.
"Saya mohon maaf jika ada kekurangan, dan saya juga tidak mau menyalahkan kementerian sebelumnya karena bagaimanapun semua pasti ada kekurangan dan kelebihannya," kata Erick Thohir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Anak Usaha MDKA Reklamasi Lahan Seluas 84,96 Hektare di Tujuh Bukit