Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara menekankan kembali untuk menurunkan tingkat kemiskinan antara 7 persen (moderat) hingga 6,5 persen (optimistis) akhir tahun 2024. Juliari menyatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) siap mencapai target penurunan angka kemiskinan.
Penurunan ini merupakan kesepakatan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), di mana Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin menekankan kembali target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMN) 2020–2024 tentang penurunan kemiskinan.
"Selain melalui bantuan sosial yang sudah berjalan, Kemensos juga meningkatkan kualitas bantuan. Kami mendorong graduasi para penerima manfaat, agar mereka mandiri. Tidak kalah penting, Kemensos juga meningkatkan kualitas data penerima bansos, dengan meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait,” katanya, di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Dalam rilis TNP2K, Wapres minta menteri terkait, termasuk Mensos untuk berkoordinasi dan memastikan perbaikan sistem perlindungan sosial, agar dapat mengatasi permasalahan kesejahteraan pada setiap tahapan kehidupan.
Wapres juga minta program-program perlindungan sosial menjangkau setiap kelompok miskin dan rentan, dan program diimplementasikan secara efektif.
Arahan Maruf ini sejalan dengan paradigma pembangunan inklusif dalam pembangunan kesejahteraan sosial yang dikembangkan Kemensos. Paradigma inklusif diakomodasi Kemensos dalam tagline baru #KemensosHADIR. I adalah ‘inklusif’, yang berarti dalam bekerja selalu melibatkan semua stakeholders .
“Kami terus memperkuat program bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), yang tahun ini menjangkau 10 juta keluarga. Kemensos juga mulai mentransformasikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi Program Sembako, dimana indeks dan komponen Program Sembako ditambah,” kata Juliari.
Akhir Januari, Mensos meresmikan transformasi bansos dari BPNT kepada Program Sembako, dimana indeks dari Rp 110.000 per KPM per bulan menjadi Rp 150.000 per KPM per bulan. Selain itu, komponen bahan pangan juga diperbanyak, dari beras dan telur pada skema BPNT, kini ditambah pilihannya dengan ayam, daging dan kacang-kacangan.
“Adanya tambahan Rp 40.000 per bulan itu, kami rekomendasikan untuk membeli daging, ikan, ayam, dan kacang-kacangan,” kata Mensos.
Baca Juga: Kemensos Dukung Pengembangan SDM Kesejahteraan Sosial di Kalimantan Utara
Penambahan komoditas selain beras dan atau atau telur bertujuan untuk memperhatikan gizi bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung menyampaikan, kenaikan indeks bantuan dan penambahan jenis bahan pangan diharapkan dapat menekan pengeluaran KPM, sehingga bisa lebih mandiri.
“Kenaikan (indeks bantuan) ini, selain bertujuan untuk menekan pengeluaran mereka (KPM), tujuan lainnya adalah untuk membentuk mereka menjadi lebih mandiri," katanya.
Program BPNT yang akan bertransformasi menjadi Program Sembako, memberikan kontribusi pada penurunan persentase penduduk miskin dan ketimpangan pengeluaran penduduk di Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada September 2019 sebesar 9,22 persen. Angka tersebut menurun 0,19 persen jika dibandingkan pada Maret 2019 yang sebesar 9,41 persen. (*)
Berita Terkait
-
Efektif Bantu Masyarakat, Mensos Tambah Kuota Layanan Rujukan Terpadu
-
Mensos : Mahasiswa Berprestasi Diberi Kesempatan Berkarier di Kemensos
-
Mensos Ungkapkan Pentingnya Pencegahan Korupsi
-
DPR Dukung Realokasi Anggaran 2020 Kemensos untuk Transformasi Bansos
-
Presiden Ingatkan Semua Pihak tentang Skala Bencana di Dunia yang Meningkat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis