Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara mengajukan realokasi anggaran tahun 2020 sebesar Rp1.339.737.300, untuk transformasi bantuan sosial melalui pemberdayaan dan rehabilitasi sosial. Secara umum, anggota Komisi VIII DPR RI menyambut baik usulan dan terobosan kebijakan Mensos, termasuk peluncuran Resolusi 2020 dan tagline HADIR.
Realokasi anggaran dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan efisiensi anggaran. Bahkan terkait kebijakan realokasi anggaran, banyak yang menilai, besarnya anggaran memang perlu ditambah.
"Efisien dilakukan, karena merupakan tuntutan organisasi terkait pengelolaan anggaran. Kemudian dari efisiensi tersebut, kami realokasikan anggaran untuk penguatan program pemberdayaan sosial," kata Mensos, dalam Rapat Kerja Menteri Sosial dengan Komisi VIII DPR, di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Rapat kerja dipimpin oleh Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto, yang didampingi jajaran para wakil ketua komisi.
Selanjutnya Juliari menyatakan, realokasi anggaran tahun 2020 ditempuh dengan melakukan efisiensi anggaran pada 7 pos program. Hasilnya dapat diefisiensikan pada program Perlindungan dan Jaminan Sosial sebesar Rp 419, 7 miliar.
Efisiensi pada program Penanganan Fakir Miskin sebesar Rp72 miliar, kemudian efisiensi juga dilakukan untuk lima program lainnya, termasuk program belanja non operasional dengan nilai total Rp 200 miliar.
Dari hasil efisiensi sebesar Rp1,339 triliun di atas, Kementerian Sosial (Kemensos) merealokasikannya kepada 5 sasaran penguatan. Lima area yang menerima realokasi adalah penguatan program pemberdayaan sosial dalam percepatan pengurangan kemiskinan sebesar Rp 405,91 miliar.
Kedua, penguatan rehabilitasi sosial melalui revitalisasi berstandar internasional dengan nilai Rp 321,4 miliar, ketiga, penguatan kesiapsiagaan dan respons cepat dalam penanganan bencana Rp 229,3 miliar.
Keempat, penguatan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebesar Rp 178,9 miliar, dan kelima penguatan dukungan manajemen untuk reformasi birokrasi senilai Rp 208,2 miliar.
Baca Juga: Kemensos Dukung Pengembangan SDM Kesejahteraan Sosial di Kalimantan Utara
"Dengan penguatan program pemberdayaan sosial, pada ujungnya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada penerima manfaat," tambah Juliari
Secara umum, raker berjalan lancar dan hangat. Pada sesi pertanyaan, sejumlah anggota dewan menyatakan apresiasi dan dukungan terhadap usulan dan program Kemensos.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Selly Andriany Gantina menyatakan dukungan terhadap program Mensos. Selly menyatakan, nilai penguatan program yang diusulkan Mensos, perlu ditambah karena jumlahnya terlalu kecil.
"Untuk penguatan DTKS sebesar Rp 178,9 miliar terlalu kecil Pak Menteri. Saya tahu, untuk pengelolaan data di lembaga lain nilainya lebih besar lagi. Padahal data Kementerian Sosial ini, nantinya menjadi acuan dari program di kementrian dan lembaga lain. Nilai Rp 178,9 miliar itu, saya khawatir nantinya akan habis hanya untuk keperluan beberapa kali saja," katanya.
Anggota dewan dari Fraksi PKS, KH. Buchori Yusuf juga menyatakan, nilai anggaran untuk penguatan program pemberdayaan sosial perlu ditingkatkan. Anggota Fraksi PKB, Maman Imanul Haq mengapresiasi dan mendukung peluncuran Resolusi 2020 dan tagline HADIR.
Secara resmi, Komisi VIII juga menyatakan persetujuan terhadap rencana realokasi anggaran dan penguatan program pemberdayaan sosial. Hal ini bisa dilihat dari rumusan dalam kesimpulan rapat yang dibacakan pada akhir rapat. (*)
Berita Terkait
-
Presiden Ingatkan Semua Pihak tentang Skala Bencana di Dunia yang Meningkat
-
Mensos Apresiasi Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai di Jawa Barat
-
Kemensos Kirim Bantuan ke Beberapa Daerah yang Terdampak Banjir
-
Apa Definisi Bencana Menurut Cak Lontong? Begini Penjelasannya...
-
Komisi VIII DPR Apresiasi Pemerintah karena Cepat Tangani Bencana di Bogor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara