Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mengajukan Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE di Kabupaten Gresik sebagai Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Teknologi dan Manufaktur.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyatakan, permohonan JIIPE menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk Teknologi dan Manufaktur telah dilakukan sejak setahun lalu.
Ia pun berharap, dengan adanya rapat koordinasi antara JIIPE, BKPM dan pemerintah daerah terhadap rencana JIIPE menjadi KEK Teknologi dan Manufaktur bisa segera terwujud, sehingga bisa mempermudah pengembangan JIIPE ke depannya.
"Kita punya bonus demografi. Kita juga punya konsumen yang luar biasa beragam. Jika Kawasan Ekonomi Khusus Teknologi di JIIPE ini bisa terwujud, saya yakin banyak investor yang datang dan menanamkan modal mereka di sini. Ini menjadi peluang kita bersama," ujar Doso Agung dalam keterangannya, Selasa (17/3/2020).
Adapun, JIIPE merupakan kawasan industri di Jawa Timur pertama yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan, dengan luas total mencapai 2.961 hektare.
JIIPE digadang-gadang menjadi salah satu kawasan unggulan penggerak ekonomi Indonesia apabila dapat memperoleh status sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur.
Rencana pengembangan kawasan JIIPE menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang Teknologi dan Manufaktur mendapat dukungan dari sejumlah pihak.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung beserta Direksi JIIPE dan jajaran Forkompimda setempat pada Sabtu (14/3/2020) mendatangi JIIPE untuk melakukan rapat koordinasasi percepatan pembentukan JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teknologi dan Manufaktur.
Tak hanya melakukan rapat koordinasi, mereka juga melakukan kunjungan lapangan di kawasan industri JIIPE. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah calon lokasi Smelter milik PT Freeport Indonesia seluas 100 hektare di dalam kawasan JIIPE.
Baca Juga: Pelindo III Pastikan Kapal Pesiar Viking Sun Tak Bersandar di Surabaya
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke kawasan pelabuhan JIIPE yang dioperasikan oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan JIIPE adalah salah satu kawasan unggulan yang bisa ditawarkan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Keunggulan JIIPE adalah terintegrasi antara kawasan industri dan pelabuhan.
Terlebih apabila Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teknologi dan Manufaktur bisa segera ditetapkan. Hal tersebut akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor.
"Kalau kita lihat ini JIIPE memiliki konsep yang bagus yaitu kawasan indurstri yang langsung terhubung dengan pelabuhan ini adalah potensi buat kita semua," imbuh Bahlil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha