Suara.com - Saat pandemi Covid-19, panen padi terus berlanjut di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satunya di Desa Tri Mulya Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, yang sedang panen di areal sawah seluas 40 hektare.
Ketua Kelompok Tani Sido Makmur, Sutris mengatakan, petani tetap melakukan panen padi di tengah situasi wabah Corona. Tentunya tetap melaksanakan protokol kesehatan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi ini.
“Panen lebih mudah dan cepat dilakukan, karena menggunakan alat mesin pertanian, yaitu combine harvester. Dengan menggunakan combine ini, panen bisa lebih cepat dan juga dapat menekan kehilangan hasil," ujar Sutris.
Panen dilakukan di sawah seluas 40 hektare, dari total luas tanam 490 hektare. Sekitar 60 persen areal di desa ini sudah selesai panen, dengan rata-rata produktivitas per hektare berkisar 4,2-5,5 ton, dan varietas yang banyak ditanam petani adalah Inpari 32, Mekongga dan lokal.
"Untuk Kecamatan Lalan, total luas pertanaman padi lebih kurang 24.500 hektare, dan yang telah panen seluas 15.000 hektare,” jelasnya
Pelaksanaan panen berjalan lancar, tidak ada kendala yang berarti. Hal ini juga diakui oleh Yulismanto, Petugas POPT-PHP Kecamatan Lalan. Seluruh petugas lapangan, baik penyuluh maupun POPT bahu-membahu membantu petani mengamankan produksi pangan dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
“Kami siap melakukan monitoring langsung untuk melakukan pengamatan dan melaksanakan gerakan pengendalian jika diperlukan, dan akhirnya petani dapat menikmati hasil panennya seperti yang kita lihat hari ini,” katanya.
Hal tersebut senada dengan ucapan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL). Meski petani tetap harus waspada, panen harus terus dilakukan demi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
"Kalau perut rakyat bersoal, maka tidak ada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan. Oleh karena itu, masalah pertanian tidak boleh diam, tidak boleh lengah sedikitpun untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal untuk mencapai harapan itu, sebab salah satu hal yang penting dalam pertanian menjamin kebutuhan pangan rakyat Indonesia sebanyak 267 juta orang," tegas Mentan.
Baca Juga: Kementan : KUR Pertanian Diharapkan Bisa Tangkal Dampak Covid-19
Ia menambahkan, sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.
“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menambahkan, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Petani yang menggunakan alsintan, usaha taninya lebih efektif dan efisien.
"Kalau dulu, petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per hektare, sehingga penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," tuturnya.
Alsintan tersebut, kalau dikelola dengan baik bukan hanya mendorong indeks pertanaman (IP) petani dari yang semula 2 kali per tahun menjadi 3 kali per tahun, tapi juga meningkatkan produktivitas tanaman.
Dalam 5 tahun terakhir, Kementan juga gencar memberikan bantuan alsintan melalui Brigade Alsintan dengan sistem pinjam kepada kelompok tani.
Berita Terkait
-
Din Syamsuddin: Perppu Corona Jokowi Membahayakan Bangsa dan Negara
-
Terus Melonjak, Hari Ini Masuk 129 Pasien Baru di RSD Wisma Atlet
-
Di Tengah Pandemi Covid-19, Petani Ogan Komering Ilir Panen Raya
-
Ratusan Diisolasi, Wali Kota Jakpus Datangi Mahasiswa STT Bethel di Asrama
-
Nekat Mudik, Satpam Positif Corona Malah Main Voli Bareng Tetangga
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR