Suara.com - Target Asumsi Makro 2020 Berantakan Akibat Corona, Tekor Anggaran Makin Bengkak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak pusing karena harus merevisi dua kali target asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 yang terdampak pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Dalam konfrensi pers secara virtual pada Senin (18/5/2020), Sri Mulyani mengatakan pemerintah merevisi kembali target asumsi makro 2020. Dalam target terbaru yang menjadi sorotan mengenai soal defisit anggaran karena diperkirakan bakal melebar melebihi 6 persen.
"APBN akan mengalami defisit Rp 1.028,5 triliun atau 6,27 persen, dalam rangka menalangi dan mendorong ekonomi agar tetap bertahan dalam menghadapi tekanan Covid-19 dan diharapkan bisa pulih kembali," kata Sri Mulyani.
Angka tersebut, tentunya berubah dalam proyeksi sebelumnya dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2020. Sesuai beleid itu, pemerintah menyebut defisit APBN sebesar 5,07 persen terhadap PDB atau Rp 852,9 triliun.
"Sehingga kita butuh penerbitan Perpres yang baru lagi, dan kita akan laporkan kepada Badan Anggaran DPR RI," kata Sri Mulyani.
Defisit yang terjadi tersebut dikarenakan sejumlah faktor yang disebabkan pandemi Virus Corona, seperti penerimaan negara yang anjlok cukup dalam.
"Pendapatan negara mengalami kontraksi 13,6 persen atau lebih rendah Rp 69,3 triliun, yaitu perpajakan turun 9,2 persen dan PNBP mengalami penurunan 29,6 persen dengan demikian pendapatan negara akan mencapai 1.691,6 triliun itu lebih rendah dari yang ada di dalam Perpres 54," katanya.
Baca Juga: DPR Minta Menkeu Segera Sampaikan Perubahan Asumsi Makro APBN 2020
Berita Terkait
-
Dana Talangan Jumbo BUMN Saat Corona, Menkeu Jamin Tak akan Disalahgunakan
-
PLN Hingga Garuda Dapat Guyuran Dana Segar Saat Corona, Berapa Besarannya?
-
Tahun 2021, Anggaran Negara Diprediksi Tekor Hingga 4,17 Persen
-
Meski Jadi Polemik, Anggaran Kartu Prakerja Sudah Cair Rp 1,6 Triliun
-
Anggaran Pas-pasan, Sri Mulyani Siapkan Lima Jurus Pembiayaan APBN 2020
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram