Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia sepanjang bulan April 2020 hanya 160 ribu wisman saja, angka ini melorot 87,44 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/6/2020) mengatakan, penyebab utama melorotnya jumlah kunjungan wisman tidak lain karena pandemi penularan virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia.
"Penurunan pariwisata sudah terjadi sejak bulan Februari. Jadi pada bulan April 2020 ini jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia hanya tinggal 160 ribu orang saja," kata Kecuk.
Kecuk mengungkapkan bahwa pandemi virus ini cukup membuat industri pariwisata nasional terpukul hebat, karena hampir seluruh sektor pariwisata mendapatkan nilai merah karena tidak ada pemasukan sama sekali.
"Pergerakan grafik yang berwarna merah ini sangat tidak biasa, ini menunjukkan bahwa dampak covid-19 pariwisata sangat besar dan kita perlu berhati-hati dan ini nanti akan berdampak ke sektor pendukungnya baik tingkat hunian kamar sektor transportasi industri ekonomi kreatif," paparnya.
Adapun, dari 160 ribu wisman yang datang ternyata di dominasi wisman asal Timor Leste dengan presentase kedatangan mencapai 85 persen.
"Kita lihat bahwa ini didominasi oleh wisatawan mancanegara di Timor Leste," katanya.
Sementara dari pintu masuk, hampir seluruhnya mengalami penurunan yang cukup dalam. Yang masuk lewat Bandara Soekarno-Hatta saja turunnya mencapai 100 persen.
"Ada yang mencapai 95 persen bahkan ada yang mencapai penurunan 100 persen, kita lihat misalnya untuk Soekarno-Hatta di sana penurunan wismannya hampir 100 persen demikian juga di Ngurah Rai hampir 100 persen demikian juga di Juanda hampir 100 persen," paparnya.
Baca Juga: Wishnutama Sebut Indonesia Kehilangan 4 Juta Wisatawan Asing Selama Pandemi
"Jadi dampak covid ini kepada kunjungan wisatawan mancanegara betul-betul luar biasa karena semua negara menerapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Promo Superindo: Hari Ini Terakhir, Ada Mami Poko DIapers Diskon Hingga 40 Persen
-
Rupiah Masih Meriang Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.617
-
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
-
Tambahan Kepemilikan Saham 12 persen PT Freeport, Bahlil: Saya Nyatakan Final!
-
IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 8.200, Hari Ini Masih Tren Bullish
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Cek Deretan Harganya Hari Ini
-
Arus Modal Asing Banyak yang Kabur, Investasi Indonesia Kalah dari Korea
-
Bahlil Jawab Kritikan DPR soal PP Minerba yang Tak Kunjung Terbit!
-
Menko Airlangga: Banyak Bankir Panas Dingin, Ada Apa?
-
Dana 200 T Mangkrak di Bank? Kemenkeu Diminta Gandeng Modal Ventura!