Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan aturan ganjil genap pada pasar di bawah naungan Perumda Pasar Jaya.
Dalam kebijakan itu, kios dalam pasar bisa buka dan berjualan merujuk pada nomor kios. Bagi kios yang memilki nomor ganjil hanya bisa buka saat tanggal ganjil, begitu pun sebaliknya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan menyebut justru dengan adanya kebijakan itu membuat terjadinya penumpukkan pembeli.
"Mengapa kami tidak setuju ganjil genap karena akan mengurangi jumlah pedagang dan menimbulkan penumpukan contoh, harusnya penjual ikan dua orang tapi yang dagang hanya satu orang maka akan di serbu pengunjung di 1 pedagang ikan itu," ujar Reynaldi saat dihubungi Suara.com, Senin (15/6/2020).
Selain itu, lanjut Reynaldi, pedagang bahan makan yang mudah busuk akan memaksakan untuk menjual pada hari itu juga. Sehingga, jika tak terjual habis, pedagang akan merugi.
Dengan begitu, ia menilai solusi ganjil genap ini belum efektif. Menurutnya, ganjil genap menjadi pilihan terakhir pemprov dalam menata pasar di era new normal.
"Persis kami coba minta kepada anggota kami di Kramat Jati, ini justru menyulitkan mesti muter lagi, ada penutupan beberapa titik di pasar, penerapan ganjil genap sangat menyusahkan," ucap dia.
Semestinya yang dilakukan Pemprov DKI ialah menggalakan sosialisasi informasi tentang virus corona dan bahayanya, serta protokol kesehatan yang harus dilakukan.
Pasalnya, ungkap dia, para pedagang masih simpang siur mengetahui bahaya dan apa yang harus dilakukan saat pandemi ini.
Baca Juga: Ganjil Genap Kios, Pemprov DKI Larang Buka Lapak di Jalan Pasar
"Jadi kami meluruskan, di level paling bawah cukup besar disinformasinya, ada yang bilang corona buatan manusia ini perlu diinformasikan kembali, untuk meluruskan perlu adanya sosialisasi pemerintah ke pedagang, kami fasilitasi ke pemda yang belum bisa memaksimalkan sosialisasi," tutup Reynaldi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026