Suara.com - Nilai tukar rupiah akhir-akhir ini cenderung bergerak fluktuatif, bahkan hampir tembus Rp 15.000 per dolar AS. Di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Selasa (21/7/2020) nilai tukar rupiah menguat tipis ke level Rp 14.813 setelah 6 hari berturut-turut melemah.
Menanggapi hal ini Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah mengatakan sentimen negatif yang mempengaruhi nilai tukar karena para investor khawatir akan adanya gelombang kedua penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Sekarang cenderung kembali melemah karena wabah Covid-19 yang tadinya mulai melandai ternyata ada potensi peningkatan kembali atau disebut second wave," kata Piter dalam sebuah diskusi secara virtual, Selasa (21/7/2020).
Dengan adanya kekhawatiran tersebut, lanjut Piter pergerakan rupiah tentunya akan terus dibayang-bayangi pelemahan yang terus berlanjut.
Meski begitu optimisme rupiah menguat masih tetap ada, dengan adanya temuan vaksin Covid-19 yamg dilakukan sejumlah negara.
Namun kata Piter, rupiah tak sendiri dalam melemah, dia menyebut mata uang negara lain juga ikutan melemah, bahkan ada yang lebih parah.
"Pelemahan rupiah bukan yang terburuk, Brazil dan Arab Saudi adalah yang terburuk dengan melemah hampir 34 persen, Meksiko dengan Mexican pesonya juga melemah 19,1 persen," paparnya.
Sebelumnya Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan pelemahan rupiah tidak hanya menimpa Indonesia saja, tetapi juga menimpa dengan negara emerging market yang lain.
"Belakangan ini nilai tukar di negara emerging market bukan hanya Indonesia juga terus mengalami tekanan," kata Destry.
Baca Juga: Temuan Vaksin Corona Buat Nilai Tukar Rupiah Menguat Meski Tipis
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG