Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut kondisi pasar modal masih belum sepenuhnya bangkit. Meskipun, kata dia, kondisi pasar modal sudah mulai membaik.
Mulai membaiknya pasar modal ini tercermin dari posisi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai 5.000 dari sebelumnya yang anjlok hingga level 4.500.
Namun, level itu masih jauh dibanding pada level sebelum adanya covid-19 yaitu berada di level 6.500.
"Sentimen positif di pasmod (pasar modal) sudah mulai terjadi, penguatan pasmod terjadi karena investor domestik melakukan nett buy. kita melihat pasmod belum fully recovery, indeks kita masih 5.000. sehingga ini kita memberikan ruang agar bisa cepat recover supaya volatilitasnya tidak terlalu besar," ujar Wimboh dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/8/2020).
Menurut Wimboh, saat ini para investor masih melihat dan menunggu terkait perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga, hal itu membuat pasar sempat tertekan pada Awal Agustus ini.
"Di awal Agustus tertekan kembali, indeks turun 5.006 (pada penutupan Senin) karena adanya rilis data deflasi dan wait and see untuk data GDP," jelas dia.
Dalam hal ini, Wimboh mendorong adanya emiten baru untuk bisa menggerek pasar modal Indonesia. Pasalnya, saat ini penghimpunan dana di pasar modal sampai 28 Juli 2020 baru sebesar Rp 54,1 triliun.
"Ini kita memberikan ruang agar bisa cepat recover supaya volatilitasnya tidak terlalu besar. Cuma tetap kita dorong emiten baru, terutama retail," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menambahkan, saat ini OJK tengah memantau perkembangan pasar modal, sehingga ke depan ada pertimbangan kebijakan yang cocok untuk membangkitkan pasar modal.
Baca Juga: Maraknya Gagal Bayar Harus Jadi Momentum Bersih-Bersih di Pasar Modal
"Kita masih memantau dan memonitor kebijakan pasmod, kebijakan masih tetap seperti itu karena kita memantau pasarnya. Jadi kita fokus ke monitoring, penanganan kasus covid di Indonesia. Kebijakan itu masih akan tetap seperti itu dulu dan mencermati perkembangan covid itu sendiri," pungkas Hoesen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan