Suara.com - Berbagai terobosan dalam mencari dan mengembangkan segmen nasabah ultra mikro atau UMi ditempuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, salah satunya dengan pengembangan BRIBrain. Terobosan teknologi digital tersebut sebagai upaya BRI membantu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menggerakkan kegiatan ekonomi.
BRIBrain merupakan suatu platform yang menyimpan, memproses dan mengkonsolidasikan informasi dari berbagai aliran data. Platform teknologi yang berbasis Big Data dan Artificial Intelligence (Machine Learning) ini menjadi “otak” bagi BRI untuk mengambil keputusan dalam bentuk BRIScore dengan tepat dan presisi.
Lewat BRIBrain, perseroan bisa menyesuaikan layanan/ produk yang akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan profil customer masing-masing.
BRIBrain memiliki landasan 4 pilar Risk Management Framework, yakni BRILink Score, Credit Scoring, Customer Profiling, dan Internal Fraud Score. Untuk BRIlink Score misalnya, dengan dukungan BRIBrain, BRI dapat dengan mudah menghasilkan sistem penilaian secara real time bagi AgenBRILink.
Bahkan, pada saat yang sama dapat mencari nasabah BRI yang layak untuk ditawarkan menjadi AgenBRILink. Hal ini tentunya ditopang oleh kekayaan data yang dimiliki oleh BRI di antaranya data demografi, transaksi dan perilaku khususnya di segmen terbesar BRI, yakni mikro.
Untuk Credit Scoring, BRIBrain memungkinkan BRI untuk menghasilkan penilaian yang lebih akurat dengan mengandalkan data historical pinjaman yang ada dan membentuk data behavioral transaksi yang sangat besar. Proses kredit approval yang biasa membutuhlan waktu 2 minggu bisa dipangkas dalam hitungan menit lewat BRIBrain.
Pada Customer Profiling, BRIBrain memberikan informasi profil nasabah dan rekomendasi produk perbankan yang relevan untuk nasabah tersebut berdasarkan data. Melalui Internal Fraud Score, BRIBrain juga mampu dengan memberikan informasi secara real time mengenai nasabah yang terkena praktek penipuan, yang akan melakukan praktek penipuan maupun penilaian prediksi akan terjadinya penipuan berdasarkan anomali transaksi.
“Saat ini, inovasi dari BRIBrain difokuskan untuk calon nasabah ultra mikro. Tujuannya untuk membantu peningkatan inklusi keuangan masyarakat, khususnya mereka yang belum memiliki rekening (unbankable) namun sudah menggunakan layanan dari branchless banking BRI yakni AgenBRILink,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso, Jakarta, Minggu (16/8/2020).
Sunarso mengatakan, dengan terus melakukan transformasi digital melalui inovasi – inovasi, BRI ingin bergerak lebih cepat , menjangkau seluruh calon nasabah di segmen kecil, mikro, hingga ultra mikro. Dengan BRIBrain, Perseroan berharap lebih dapat menguatkan manajemen risiko agar profitabilitas perusahaan tetap tumbuh dan terjaga. Hal ini sesuai dengan semangat go smaller, go faster dan go cheaper.
Baca Juga: Bank BRI Dianugerahi Penghargaan Top CSR di Jakarta
BRIBrain akan menjadi tulang punggung manajemen risiko grup keuangan BRI. Melalui pengoptimalan teknologi ini, memungkinkan BRI meluncurkan produk – produk digital baru yang terdepan di segmennya. Saat ini, BRIBrain dimanfaatkan untuk semua produk digital lending BRI Grup diantaranya Pinang, Ceria dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) online.
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, dibutuhkan terobosan dalam bentuk inovasi teknologi yang dapat menjawab perubahan zaman. BRI menghadirkan BRIBrain yang menjadi bukti bahwa #BUMNMelekPerubahan.
Berita Terkait
-
Bisnis Wealth Management BRI Tumbuh Pesat di Tengah Pandemi
-
Bayu, Mantri BRI Dampingi Pedagang Pasar Dinoyo Melek Digital
-
Capai Target, Penyaluran Dana PEN BRI Tembus Rp 30 Triliun
-
Berkat Tambahan Modal BRI, Pelaku UMKM di Lampung Mampu Buka Bisnis Baru
-
Restrukturisasi Kredit Melandai, BRI Mulai Fokus ke Pelaku UMKM
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar