Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memenuhi komitmen dengan menyalurkan dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah. Hingga 10 Agustus 2020, perseroan telah menyalurkan kredit yang bersumber dari penempatan dana PEN sebesar Rp 30,6 triliun kepada 700 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Sebelumnya, pada 25 Juni 2020, BRI mendapatkan penempatan dana sebesar Rp 10 triliun dari pemerintah dan BRI diharapkan mampu me-leverage dana tersebut menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar tiga kali lipat dalam tiga bulan.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, mayoritas penerima pinjaman tersebut merupakan pelaku usaha mikro.
“Sebesar 70 persen diantaranya, atau pinjaman Rp 21,6 triliun, kami salurkan kepada segmen mikro,” imbuhnya.
Sementara itu, sektor ekonomi yang mendominasi penyaluran pinjaman, yakni perdagangan sebesar 50 persen, pertanian 22 persen dan industri pengolahan 9,5 persen.
Ia mengungkapkan, dengan adanya digitalisasi pemrosesan pinjaman dengan menggunakan aplikasi BRISPOT, rata-rata per hari, perseroan mampu memproses pinjaman yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp 939 miliar.
“Digitalisasi terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRI dalam upaya menyelamatkan dan membangkitkan UMKM di masa sulit ini,” tambahnya.
Faktor lain yang juga mendukung percepatan penyaluran dana PEN adalah pemanfaatan ekosistem digital, khususnya untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kami telah bekerja sama dengan start up e-commerce dan ride hailing, seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak dalam penyaluran KUR Digital. Terobosan ini memperluas jangkauan dan mempermudah para pelaku UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dan ini merupakan bukti nyata BRI dalam upaya #BUMNBangkitkanUMKM,” pungkasnya.
Baca Juga: Bank BRI Dianugerahi Penghargaan Top CSR di Jakarta
Berita Terkait
-
Serapan Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Baru 22 Persen dari Rp 695 T
-
Berkat Tambahan Modal BRI, Pelaku UMKM di Lampung Mampu Buka Bisnis Baru
-
Restrukturisasi Kredit Melandai, BRI Mulai Fokus ke Pelaku UMKM
-
Dengan QRIS, Transaksi BRIS Online Jadi Mudah, Cepat dan Aman
-
Bantuan Sosial Bagi 13 Juta Karyawan Bergaji di Bawah Rp 5 Juta
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!