Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kunci perekonomian agar membaik yakni kesehatan yang baik. Begitu pula kata Jokowi, kesehatan yang baik dapat menjadikan perekonomian menjadi lebih baik.
"Kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik," ujar Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021 di Istana Negara, Senin (7/9/2020).
Karena itu fokus pemerintah nomor satu mengenai kesehatan yaitu penanganan Covid-19.
"Artinya fokus kita tetap nomor 1 adalah kesehatan, adalah penanganan Covid. Karena memang kuncinya ada di sini," tuturnya.
Jokowi pun memerintahkan jajaran Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Menteri Kesehatan serta TNI/Polri untuk fokus menangani Covid-19.
"Betul-betul agar yang berkaitan dengan urusan penanganan covid betul-betul menjadi fokus kita. Ekonomi akan mengikut. Sekali lagi kalau penanganan covid baik, kalau kesehatan baik, ekonominya juga akan membaik," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi optimis ekonomi Indonesia bisa bangkit pada tahun 2021. Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada asumsi makro 2021 sebesar 4,5 persen hingga 5 persen.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 2021 akan didorong dari peningkatan konsumsi yang bakal membaik.
"Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama," ujar Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Hati-hati Klaster Pilkada, Ini Harus Selalu Diingatkan
Kemudian dari sisi inflasi, Jokowi menuturkan akan berada di level 3 persen pada 2021. Sehingga, bisa mendukung daya beli masyarakat pada tahun 2021.
"Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 14.600 per dolar AS," ucap dia.
Selain itu, tambah Jokowi, suku bunga SBN 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29 persen. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 45 dolar AS per barel.
"Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705 ribu barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada
-
Hunian Mewah Bakal Dibangun di Sawangan, Harganya Rp 3,5 Miliar
-
Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Produk Emas Logam Mulia Secara Online
-
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
-
Warga Jakarta Telantarkan Jenazah Pejabat Pajak di Pinggir Jalan, Tolak Gotong ke Makam
-
Purbaya: Jadi Menkeu Ternyata Beda Jauh dari Ketua LPS, 'Salah Ngomong Langsung Dipelintir'
-
Pegadaian Hadirkan Safari Dakwah Bersama KH Abdullah Gymnastiar untuk Perkuat Nilai Spiritual
-
Jejak Karier Sri Mulyani Sebelum Jadi Menkeu: Pantas Dicintai Investor Global
-
Daftar Pemegang Saham Terbesar PT Merdeka Gold Resource Tbk