Suara.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menginginkan Kementerian BUMN dibubarkan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menginginkan agar Kementerian BUMN dilebur menjadi satu atau superholding seperti Temasek di Singapura.
Menanggapi hal tersebut, mantan Menteri BUMN era Presiden SBY Dahlan Iskan mengatakan, Ahok melihat negara lain yang menerapkan superholding pada perusahaan negaranya.
Ia mencontohkan, negara Malaysia yang gagal meniru Temasek dengan Khazanah. Mantan Dirut PLN ini melihat, justru Khazanah jadi ajang politik di negaranya.
Khazanah, lanjutnya, juga tak mampu menyelamatkan anak-anak perusahaannya.
"Apakah BUMN Indonesia harus meniru Temasek? Begitulah umumnya opini publik. Sejak dulu. Pun saya. Ketika masih emosional dulu. Waktu itu saya pun pasti menjawab, ya!, kita harus tiru," ujar Dahlan yang dikutip dalam blog pribadinya Disway.id, Selasa (22/9/2020).
"Tapi apakah benar-benar karena itu Temasek bisa jaya? Sehingga kalau BUMN Indonesia juga di-superholding-kan otomatis akan maju? Siapa pun akan menjawab tidak. Malaysia sudah mencoba. Dan sudah telanjur banyak juga yang memuji Khazanah. Tapi kita semua tahu Khazanah tidak bisa mengikuti kisah sukses Temasek," tambah dia.
Menurut Dahlan, Temasek bisa sukses karena benar dikelola sesuai kaidah perusahaan tanpa campur tangan politik. Meskipun ada campur tangan politik, kata dia, kapasitasnya hanya sedikit tak lebih dari 10 persen.
Selian itu, tutur Dahlan, suksesnya Temasek karena hasil kerja pemimpin yang telah lama memimpin. Temasek telah dipimpin oleh Ho Ching kurang lebih selama 16 tahun.
Baca Juga: Ahok Curhat Banyak Direksi Lobi Menteri, Ini Kata Stafsus Menteri BUMN
"Itu berarti Temasek itu stabil sekali. Kestabilan politik di Singapura adalah sumber dari kestabilan Temasek. Perusahaan itu, rasionalnya, memang tidak boleh sering-sering ganti CEO. Perusahaan itu berbeda dengan birokrasi. Perusahaan memerlukan strategi jangka panjang. Yang harus secara konsisten dipegang," imbuh Dahlan.
"Kestabilan seperti itu yang tidak ada di BUMN Indonesia. Sumbernya, ya, ketidak stabilan politik. Bahkan ada BUMN besar yang dirutnya berganti tiga kali dalam dua tahun. Adajuga direksi baru yang pekerjaannya memperkarakan direksi sebelumnya. Bukan karena idealisme tapi hanya untuk menutupi kelemahannya," bebernya.
Dahlan pun mengingatkan ke Ahok bahwa memang adanya holding BUMN itu memang perlu, tapi superholding masih jauh.
Saat ini, tambah Dahlan, dengan adanya 17 holding sudah sangat baik. Dengan 17 holding itu, Menteri hanya mengurus 17 BUMN dibanding sebelumnya yang mencapai ratusan BUMN.
"Tapi itu pun tidak terlalu penting. Yang penting adalah dibebaskannya dari pengaruh politik tadi. lni 'dalam' sekali. Menyangkut UU Keuangan Negara -di mana kerugian BUMN merupakan kerugian negara. Juga menyangkut audit. Termasuk bagaimana sebuah perusahaan harus sering berurusan dengan DPR," tukas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan