Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain mengimbau umat untuk waspada setelah terjadi rentetan peristiwa yang terjadi menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2020.
"Seiring semakin dekatnya pilkada serentak akan digelar, maka gerakan penyudutan Islam dan tokoh Islam semakin memuncak," kata Tengku melalui akun media sosial.
Tengku kemudian memberikan contoh-contoh "gerakan penyudutan Islam dan tokoh Islam" yang dia maksudkan dalam pernyataan di Twitter.
"Ulama ditikam, Imam-Hafizh good looking dituduh pembawa radikalisme, sertifikasi dai membuat gaduh, komisaris BUMN sebut kadrun demo bikin gaduh RI, dan lain-lain. Waspada," kata Tengku.
Suara.com belum berhasil menghubungi Tengku untuk meminta penjelasan lebih jauh mengenai pernyataannya.
Pernyataan Tengku mendapatkan beragam tanggapan dari netizen yang sebagian mengomporinya. "Goreng terus pak biar sedikit gosong dan pahit rasanya..." kata salah satu netizen yang kemudian ditambahkan oleh netizen lainnya dengan mengatakan, "Sekarang fase komunis unjuk kekuatan Pak Ustaz, waspadalah...!!!"
Ulama ditikam yang dimaksud Tengku adalah Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda ketika sedang memberikan tausiyah di acara Wisuda Tahfidz Al Quran Masjid Falahudin, Bandarlampung, Minggu (13/9/2020). Akibat tusukan yang meleset karena ditangkis, Syekh Ali Jaber menderita luka di bahu kanannya.
Tengku selama ini getol menyoal kontroversi ucapan Menteri Agama Fachrul Razi mengenai radikalisme yang disusupkan melalui orang yang penampilannya good looking, hafal Alquran, dan pintar berbahasa Arab. Selain itu, dia juga soal wacana tentang sertifikasi dai -- yang kemudian diubah namanya oleh Kementerian agama.
Isu terakhir yang juga intens diikuti Tengku adalah kontroversi ucapan Komisaris Utama PT. Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika mengkritik internal tata kelola Pertamina yang dinilai banyak kebijakan yang tidak masuk akal.
Baca Juga: Refly Harun: Ahok Cantolannya Penguasa, Erick Thohir Mana Berani Copot Dia
Tetapi Ahok bilang menolak jadi direktur utama jika pun ditunjuk karena kalau menjadi menduduki posisi itu akan banyak yang ribut. "Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi Republik ini,” kata Ahok channel YouTube POIN.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Mendagri dan Menko PMK Bahas Kebutuhan Masyarakat Aceh Tamiang dan Aceh Timur Pascabencana
-
Pemprov DKI Kirim 27 Ton Bantuan ke Korban Bencana Sumatera
-
Tiga Koridor TransJakarta Terdampak Imbas Truk Hantam Separator di Dua Halte
-
Pemulihan Sumatra hingga Kampung Haji, Ini 3 Arahan Prabowo di Hambalang
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong